Seperti peribahasa “Banyak jalan menuju Roma”, koin dan token kripto juga bisa diperoleh dengan banyak cara bahkan secara gratis. Beberapa cara yang paling diminati adalah melalui airdrop crypto dan bounty crypto. Sudah banyak proyek kripto ternama yang mengadakan program tersebut, yaitu dengan membagikan sejumlah aset kripto bagi para peserta.
Namun, meski seringkali dianggap sama, keduanya adalah dua hal yang berbeda, lho! Eits, sebelum membahas perbedaan antara keduanya, mari pahami pengertian, cara kerja, juga jenisnya dari masing-masing program berikut ini!
Apa Itu Airdrop Crypto?
Airdrop crypto merupakan sebuah kegiatan membagikan sejumlah aset kripto kepada peserta secara cuma-cuma, dikirimkan secara langsung menuju wallet tanpa dikenakan biaya apapun. Sebenarnya, airdrop adalah teknik marketing yang dilakukan oleh penerbit suatu proyek aset kripto, yang umumnya masih dalam tahap awal atau merintis.
Tujuan dari airdrop sendiri adalah untuk memberikan awareness dan menarik investor terhadap aset kriptonya. Selain itu, airdrop juga bisa bertujuan sebagai penghargaan bagi para investor yang sejak awal sudah berinvestasi aset kripto tersebut, sambil terus mendesentralisasikan distribusi token.
Jenis Airdrop Crypto
Meski begitu, tidak semua airdrop crypto terjadi begitu saja. Terdapat beberapa jenis airdrop yang sering ditemukan dalam dunia kripto, yaitu:
1. Standard Airdrop
Jenis airdrop ini merupakan yang paling sederhana, di mana sejumlah aset kripto tersebut baru bisa diperoleh peserta setelah melakukan pendaftaran di proyek kripto. Misalnya dengan mendaftar ke newsletter seperti pada airdrop Ontology (ONT) di tahun 2018. Selain itu, Tokocrypto juga pernah mengadakan TTC Airdrop pada tahun 2019 dengan syarat registrasi akun di Tokocrypto dan gabung di grup Telegram Tokocrypto.
2. Exclusive Airdrop
Seperti namanya, jenis airdrop satu ini dikelola oleh suatu komunitas media sosial atau website yang sudah memiliki banyak audiens. Sehingga, proyek kripto akan “menitipkan” program airdrop miliknya di situs tersebut, contohnya pada situs Airdrop Rating.
3. Bounty Airdrop
Di sisi lain, ada juga jenis airdrop di mana peserta diharuskan untuk melakukan beberapa aktivitas promosi mengenai proyek kripto di media sosial. Misalnya posting ajakan untuk ikut serta dalam kampanye dari proyek kripto tersebut.
4. Holder Airdrop
Jenis airdrop satu ini mengharuskan para peserta untuk hold atau menginvestasikan sejumlah aset terlebih dulu, baru bisa mendapatkan airdrop seperti pada airdrop Uniswap (UNI) dan 1inch pada 2020 lalu.
Apa Itu Bounty Crypto?
Sementara itu, bounty crypto adalah kegiatan pembagian aset kripto bagi para peserta yang telah berhasil menyelesaikan task tertentu oleh penerbit proyek kripto tersebut. Bentuk task serta jumlah hadiah yang diberikan bergantung pada peraturan yang dimiliki oleh masing-masing proyek kripto.
Bounty sendiri memiliki dua tujuan, yang pertama untuk mengumpulkan massa, sehingga pada saat Initial Coin Offering atau ICO, proyek kripto bisa memperoleh keuntungan yang besar. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan insentif bagi para pihak yang berjasa terhadap keberlangsungan proyek setelah ICO.
Baca juga: Apa itu ICO (Initial Coin Offering)? Dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Jenis Bounty Crypto
Sama halnya dengan airdrop, terdapat beberapa jenis bounty yang umum ditemukan di dalam dunia kripto, yaitu:
1. Social Media Bounty
Seperti namanya, jenis bounty ini mengharuskan peserta mempromosikan mengenai ICO dari proyek kripto di media sosial, seperti Twitter maupun Facebook. Nantinya, dilakukan penilaian untuk menentukan jumlah reward berdasarkan engagement sesuai dengan kebijakan penerbit proyek, misalnya dengan melihat jumlah Like atau Retweet.
2. Blog Writing Bounty
Jenis bounty yang satu ini cocok untuk para blogger yang mempunyai audiens yang besar. Pasalnya, mereka bisa mengikuti bounty dengan membuat tulisan mengenai ICO dari yang akan digelar mendatang. Sama seperti Social Media Bounty, jenis ini juga dinilai berdasarkan engagement pada blog.
3. Forum Bounty
Forum Bounty adalah jenis bounty yang populer yang diadakan sebelum ICO. Seperti namanya, bounty ini terbuka bagi anggota forum Bitcointalk. Penilaian dilakukan dengan melihat seberapa banyak peserta mem-posting signature ICO yang diluncurkan oleh sebuah proyek kripto.
4. Bug Bounty
Berbeda dengan ketiga jenis bounty sebelumnya yang diadakan sebelum ICO, Bug Bounty diadakan setelah ICO. Jenis yang satu ini diadakan khusus bagi para developers untuk menguji dan mendeteksi apakah terdapat bug pada sistem blockchain proyek tersebut atau tidak, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh exchange Bitrue.
5. Translation Campaign Bounty
Jenis bounty yang satu ini juga digelar setelah ICO. Sebab, bounty ini mewajibkan pesertanya untuk menerjemahkan dokumen penting dari proyek kripto ke dalam bahasa lain, agar persebaran informasi menjadi lebih luas. Umumnya, dokumen tersebut berupa white paper hingga situs resmi dari proyek. Jenis bounty ini tentunya menyasar para peserta yang punya keahlian sebagai penerjemah bahasa.
Perbedaan Antara Airdrop Crypto dan Bounty Crypto
Meski airdrop dan bounty terkesan serupa jika dilihat dari pengertiannya, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Berikut adalah perbedaan dari keduanya:
1. Jenis Task
Pada airdrop, terdapat beberapa program yang mengharuskan peserta untuk menyelesaikan task, dengan tingkat kesulitan yang cenderung rendah. Misalnya, peserta hanya perlu melakukan posting promosi mengenai proyek kripto di media sosial.
Sementara, task dalam program bounty biasanya membutuhkan keahlian khusus dari peserta untuk menyelesaikannya. Ambil contoh Bug Bounty yang hanya bisa diikuti oleh ahli komputer saja, tidak bisa diikuti sembarang orang. Sehingga, bounty sifatnya tidak hanya sebagai upaya promosi saja, melainkan juga pengembangan komunitas kripto.
2. Jumlah Partisipasi
Baik airdrop maupun bounty biasanya dilakukan dalam satu periode waktu tertentu. Namun, pada airdrop, peserta hanya bisa berpartisipasi sebanyak satu kali saja. Sementara untuk bounty, peserta bisa terus berpartisipasi selama kampanye bounty tersebut berlangsung, mengingat task yang dimiliki juga lebih rumit.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan airdrop crypto dan bounty crypto. Keduanya bisa menjadi pilihan Anda dalam mendapatkan passive income dari aset kripto. Akan tetapi, pastikan Anda selalu waspada dan melakukan riset mengenai programnya sebelum berpartisipasi, ya. Karena tidak sedikit penipuan Rug Pull yang mengatasnamakan airdrop maupun bounty.
Nah, untuk informasi dan edukasi lainnya seputar dunia aset kripto, segera kunjungi Tokonews dan gabung dengan grup Telegram dari Tokocrypto!
The post Wajib Tahu! Inilah Perbedaan Airdrop Crypto dan Bounty Crypto appeared first on Tokocrypto News.
Tinggalkan Komentar