7 Bahasa Pemrograman yang Bisa Bikin Kamu Nganggur

Cahyaning Tyas Agpri . January 26, 2023

Foto: Shutterstock

Teknologi.id - Programming language atau bahasa pemrograman terus berkembang selama bertahun-tahun. Hadirnya bahasa pemrograman mendukung masalah yang paling menantang termasuk didalamnya; menyiapkan struktur dasar data hingga mengimplementasikan alogoritme yang rumit.

Dari masa-masa awal menggunakan Fortran dan Lisp menuju ke bahasa pemrograman yang lebih modern seperti Python dan JavaScript, banyak yang telah berubah. Saat ini berbagai bahasa pemrograman baru tersedia bagi programmer kontemporer. 

Kemajuan yang terus berlanjut membuat programmer perlu beradaptasi dengan teknologi yang lebih baru agar tetap relevan. Buat kamu yang mungkin masih kesulitan menggunakan salah satu bahasa pemrograman di bawah, kamu harus segera mempertimbangkan untuk belajar bahasa baru yang akan membuka peluang pemrograman lebih baik.

Berikut 7 daftar bahasa pemrograman yang bisa membuat kamu menganggur menurut MUO.

1. Fortran

Fortran adalah salah satu bahasa pemrrograman tertua, dengan original tracing pada tahun 1945. Selama bertahun-tahun programmer telah menggunakannya secara ekstensif dalam perhitungan ilmiah, dinamika fluida, juga prediksi cuaca.

Pada awalnya, Fortran hadir untuk memenuhi kebutuhan bahasa pemrograman yang stabil dan memiliki performa tinggi. Alogoritme Fortran membantu memecahkan banyak masalah ilmiah dan tugas kompleks lainnya. Namun, trend ini berubah dengan cepat karena munculnya Python dan Julia.

Baca juga: Langsung Jadi Tanpa Download Aplikasi! Berikut Cara Membuat Stiker WA yang Bergerak

Penggunaan Fortran sepertinya harus mulai dipertimbangkan kembali, karena kemajuannya di masa depan masih belum bisa dipastikan. Hal tersebut karena ada banyak pesaing kuat di pasar yang bisa menandingi posisinya.

2. Pascal

Berasal dari ALGOL 60, Pascal merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk mengajarkan struktur pemrograman secara khusus dan membantu pemeriksa kesalahan. Pascal juga melahirkan bahasa pemrograman yang berorientasi objek dengan nama Object Pascal. Sayangnya, baik Pascal atau Object Pascal belum mampu membuat terobosan apa pun di dunia pemrograman.

Kelemahan lainnya adlah strukturnya yang konservatif dan kemampuan juga fitur yang terbatas. Hal tersebut akhirnya membatasi efek sebenarnya dari bahasa pemrograman yang dibutuhkan untuk tetap kuat di era sekarang sehingga mengarah pada kematian dini dari Pascal.

3. Objective-C

Umumnya, suatu bahasa pemrograman akan diganti segera setelah versi yang lebih baru dan baik muncul. Dan hal ini mungkin terjadi pada Objective-C, bahasa pemrograman yang dikembangkan pada 1980-an dan sudah bertahan selama 36 tahun, merupakan salah satu bahasa pemrograman utama yang digunakan oleh Apple untuk membuat produk berbasis iOS.

Meskipun Objective-C sepertinya pernah menjadi salah satu bahasa pemrograman paling berpengaruh, Objective-C gagal mempertahankan eksistensinta di pasar pengembangan. Alasan dari penurunan minat penggunaan Objective-C adalah kurangnya keamanan dan struktur legacy yang terlibat dalam parameter bahasa pemrograman ini. Saat ini, Apple juga sedang bergerak menuju penggunaan Swift 14 untuk mengembangkan rangkaian produknya.

4. CoffeeScript

CoffeeScript menjadi hit dan terkenal dalam waktu singkat. Hal tersebut karena CoffeeScript mengkompilasi JavaScript, menyediakan keterbacaan dan fungsionalitas yang sangat baik. Selain itu, bahasa pemrograman ini juga menambahkan sintactic sugar yang dipengaruhi oleh Haskell, Ruby, dan Python yang pada akhirnya meningkatkan lapisan keringkasan seluruh tata letak dan struktur.

Namun pada 2013 dan 2018, karena proses kompilasi dan kecenderungannya untuk berubah, bahasa scripting tidak lagi menguasi hati para programmer. Jadi jika kamu memiliki opsi untuk meningkatkan keterampilan dan melupakan CoffeeScript, kamu sudah pasti harus melakukannya.

5. SmallTalk

Merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek pertama, SmallTalk memberi dunia sentuhan unik pada masanya. Sayangnya, SmallTalk tidak menawarkan tipe data, bahkan tipe dasar seperti; bilangan bulat, karakter, dan boolean. Sebaliknya, SmallTalk memperlakukan semua jenis sebagai objek dan menginspirasi berbagai aplikasi web, aplikasi berbasis AI, Internet of Things (IoT), dan aplikasi lainnya.

Terlepas dari manfaatnya, ketidakmampuan SmallTalk untuk bekerja sama dengan bahasa lain, dan kinerja eksekusi yang buruk telah membuat bahasa pemrograman tersebut sedikit banyak mulai punah atau tidak lagi digunakan. 

6. Perl

Perl sempat memiliki kinerja yang baik dalam pengembangan web dan pemrograman jaringan. Terlepas dari dinamika penggunaannya yang multi-segi, Minat penggunaan dan eksistensi Perl terus menurun dengan cepat.

Penyebab utama dari penurunan Perl adalah meliputi sifatnya yang haus akan CPU, kebutuhan memori yang besar, dan ketidakmampuan untuk mendukung portabilitas. Walapu terlihat menurun, penggunaan Perl belum sepenuhnya menurun dan masih telihat sukse pada bidang pemngembangan web dan pemrosesan teks.

Baca juga: Foto Profil Instagram Bisa Pakai Foto atau Avatar Bersamaan, Tinggal Swipe Aja!

Meskipun demikian, kemunculan bahasa pengembang web lain yang lebih vital dan ramah pengguna seperti Python membuat Perl mulai kehilangan keuntungan dari penggunanya. Tidak mengherankan jika Perl akan kehilangan pesonanya dalam beberapa tahun mendatang.

7. Haskell

Seperti beberapa bahasa pemrograman berbasis legacy, Haskell bisa dikatakan kuno dan salah satu bahasa pemrograman dengan tujuan umum tertua yang diketik secara statis. Haskell menggabungkan Clean, HOPE, Miranda, dan beberapa bahasa lainnya.

Sebenarnya, Haskell sangat ideal untuk merancang dan bekerja dengan komputasi simbolik, dan sangat cocok untuk penelitian juga komputasi industri. Beberapa fitur penting termasuk kode ringkas, etika bahasa yang kuat, dan keandalan yang tinggi menjadikan bahasa pemrograman ini  menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir.

Namun terlepas dari fitur-fiturnya yang menarik. Haskell telah kehilangan kegunaannya dari waktu ke waktu. Sementara perilisan stabil yang terakhir dari Haskell adalah 9 tahun lalu, kurva pembelajaran pengetikan statis yang sulit dikuasi tidak membantu Haskell bertahan pada posisinya di daftar teratas bahasa pemrograman dunia.

Saatnya beralih

Penggunaan bahasa-bahasa pemrograman di atas kemungkinan akan mati atau cenderung memudar di tahun-tahun mendatang. programmer harus proaktif dan adaptif untuk meningkatkan posisinya di dunia pemrograman juga mengikuti perubahan teknologi. Banyak bahasa pemrograman yang dapat membantu kamu sebagai programmer mendapatkan paket pembayaran yang layak dalam pemrograman cloud. Hal tersebut bergantung pada bidang keahlian dan pilihan kamu saat bekerja di cloud AWS.

(cta)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar