Foto: WeWork
Teknologi.id - Pandemi virus corona membuat sejumlah startup teknologi asal Amerika Serikat berbondong-bondong memilih untuk tidak melanjutkan sewa kantor yang biasa mereka pakai dikarenakan penerapan Work From Home.
Hal ini dilaporkan terjadi di banyak wilayah, seperti Seatlle, Silicon Valley, dan New York. Mereka merasa menyewa gedung merupakan pengeluran yang tidak terlalu penting pasalnya mereka merasa masih dapat melakukan pendekatan hibrid untuk para pekerjanya, sehingga memang ada pekerja yang datang ke kantor, tapi ada juga yang tidak perlu hadir di sana seperti yang lebih dulu diterapkan oleh Facebook dan Twitter.
Dilansir dari CNBC (14/07/2020), salah satu startup yang memilih untuk tidak lagi bekerja di kantor adalah ChartHop. Selama pandemi yang sedang berlangsung ini, ChartHop memilih untuk menerapkan Work From Home dengan memanfaatkan Zoom maupun Slack.
Akibatnya, pendiri ChartHop, Ian White mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melanjutkan biaya sewa kantor di WeWork yang pastinya akan memberi dampak bagi startup bidang penyewaan kantor tersebut. Lalu bagaimana nasib WeWork kedepannya?
WeWork sendiri memang tidak banyak berkomentar mengenai hal ini. Namun, salah satu konsultan keuangan startup menyebut banyak dari kliennnya menyetop pengeluaran untuk menyewa ruangan dari WeWork.
Tak hanya itu, Chairman WeWork, Marcelo Claure, juga sempat buka suara dalam wawancara dengan Financial Report dan menyebut pemasukan WeWork selama krisis ini terbilang datar.
Namun, Marcelo juga mengatakan bahwa sejumlah perusahaan besar seperti Mastercard, Microsoft, dan Citigroup masih melanjutkan keanggotaan mereka hingga beberapa bulan ke depan yang setidaknya masih terus membantu WeWork untuk bertahan setelah ditinggal banyak perusahaan akibat pandemi.
(ay)
Tinggalkan Komentar