Foto: Tulibot
Teknologi.id - Kesenjangan komunikasi antara penyandang tuli dan orang yang bisa mendengar membuat Alan, putra asal Surabaya, Jawa Timur ini terpikir untuk membuat kacamata canggih untuk penyandang tuli melalui pendekatan teknologi bernama Tulibot.
Alan mengajak teman-temannya Namira Rizqi Annisa, Pravasta Caraka, dan Eva Rahmadanti dari Developer Student Clubs (DSC) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dalam menciptakan Tulibot Smart Glasses dan Tulibot Smart Gloves.
Baca Juga: Google Mulai Bergerak Mengatasi Permasalahan Utama pada Android
Untuk Smart Glasses sendiri, ini dapat digunakan untuk membantu komunikasi orang tunarungu dengan menunjukkan ucapan dari lawan bicara pada kacamata. Sedangkan Smart Gloves adalah perangkat pintar yang secara otomatis dapat menerjemahkan bahasa isyarat menjadi audio.
"Saat ini kami berencana mengubah desain Smart Glasses untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Sedangkan untuk perkembangan Smart Gloves, kami masih melakukan training data untuk melengkapi database dari bahasa isyarat sehingga bisa meningkatkan akurasi audio yang dihasilkan" ujar Alan yang menjadi founder Tulibot.
Untuk mengembangkan prototipe Tulibot ini, Alan menggunakan Virtual Reality (VR) dengan fitur utama mengubah audio menjadi teks yang akan ditampilkan di depan layar kacamata VR seperti subtitle pada film yang dapat dilihat dari video dibawah ini:
Baca Juga: Jack Ma Kantongi Rp138 Triliun Setelah Lepas Saham Alibaba
Hebatnya lagi, Tulibot saat ini menjadi salah satu tim yang berpartisipasi pada ajang DSC Solution Challenge 2020, sebuah program dari Google yang mengundang pelajar untuk mengembangkan solusi mengatasi masalah komunitas lokal dengan menggunakan satu atau lebih produk atau platform Google.
Bahkan, aplikasi teman tuli Tulibot ini masuk dalam 10 aplikasi teratas yang diumumkan sebagai pemenang dan menajdi satu-satunya dari Indonesia. Hebat sekali, selamat ya Tulibot!
(ay)
Tinggalkan Komentar