Setiap bisnis selalu punya pasar dan pembelinya, apapun jenis bisnisnya. Jika kamu memilih bermain di bisnis yang pasarnya ramai dan umum dicari, maka pembelimu dijamin akan banyak, meski dengan risiko persaingan yang cukup ketat dengan bisnis serupa. Namun, apa jadinya jika kamu memilih untuk membangun bisnis yang menargetkan niche market?
Niche market pada dasarnya adalah jenis pasar yang jumlah pembelinya tidak seramai atau sebanyak mass market. Niche market biasanya fokus pada jenis produk yang benar-benar spesifik. Di niche market, kamu tidak akan menemukan banyak pesaing seperti di mass market atau pasar yang ramai pembeli. Namun, bukan berarti semuanya akan mulus begitu saja. Karena produknya yang tergolong anti-mainstream dan spesifik dari segi fitur, tantangan dari jenis pasar ini adalah membangun kepercayaan dan memenuhi ekspektasi dari orang-orang yang termasuk di dalam jenis pasar ini. Lantas, apa aja sih caranya agar kamu bisa membangun bisnis sukses di niche market?
1. Analisa Pasar yang Mendalam
Karena kamu bermain di pasar yang membutuhkan produk yang spesifik dan benar-benar menjawab kebutuhannya, maka kamu perlu benar-benar mematangkan ide bisnismu dan apa yang akan kamu tawarkan kepada pasar tersebut. Pastikan bahwa kamu benar-benar memahami pasar yang kamu incar, bagaimana kebutuhan dan perilaku mereka, hingga masalah mereka yang perlu kamu selesaikan lewat bisnismu.
2. Asah Ide dan Produkmu
Matangkan idemu, lalu segera buat contoh produk atau jasamu. Pengujian berulang jadi kunci, sebab kamu membutuhkan produk atau jasa yang benar-benar detil dan mampu meyakinkan serta menjawab kebutuhan pasar yang kamu sasar. Kalau produk atau jasamu setengah-setengah, akan sangat mustahil untuk membuat niche market tertarik untuk produkmu.
3. Bangun Background yang Kuat
Bisnis di niche market adalah soal membangun kepercayaan dari para calon customermu dan membangun citra bisnis yang kredibel. Oleh karenanya, hal penting yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah mengemas bisnismu dengan ‘kemasan’ yang menarik dan menggugah. Di sini, ‘kemasan’ berarti bagaimana kamu membawakan bisnismu, mulai dari storytelling tentang bisnismu, profil sederhana, hingga kisah yang menarik dari bisnis dan produk yang kamu buat. Dengan membangun fondasi dan alasan yang kuat tentang bisnismu, kamu akan dengan mudah menarik hati dan perhatian pasar yang kamu tuju.
Inspirasi dari Bungkus Ramah Lingkungan
Lahir dari keresahan soal kantong plastik sekali pakai, Bee’s Wrap adalah sebuah bungkus makanan yang dibuat dari kain katun dengan lapisan lilin lebah dan getah pohon. Hasilnya : sebuah bungkus makanan yang mudah dipakai dan dapat diulang berkali-kali.
Sejak awal, sang kreator Bee’s Wrap, Sarah Kaeck, resah dengan masalah yang ditimbulkan oleh kantong plastik sekali pakai. Ia melihat, kantong plastik sekali pakai punya potensi besar untuk mencemari lingkungan karena seringkali dipakai untuk membungkus beragam jenis makanan dan minuman. Dari situ, muncullah idenya untuk membuat bungkus makanan ramah lingkungan dengan bahan dasar lilin lebah.
Dari kisah Bee’s Wrap, ada dua hal yang dapat kamu pelajari : Fokus sedari awal untuk menargetkan pasar tertentu, yakni pasar ramah lingkungan, dan bagaimana presentasi dan penyampaian pesan yang ingin disampaikan sang kreator kepada para pelanggan atau calon pelanggannya. Bee’s Wrap, lewat situs resminya, banyak berkisah tentang bagaimana latar belakang dan inspirasi dari produknya, dan apa saja fitur dan keunggulan dari produknya. Dengan membangun pesan dan latar belakang yang kuat dan jelas terkait produknya, maka niche market yang ditargetkan Bee’s Wrap menjadi lebih sadar dan merasa bahwa Bee’s Wrap benar-benar fokus dalam mengembangkan produknya.
Membangun bisnis di niche market atau pasar yang bisa dibilang anti-mainstream, selalu punya tantangan dan perjuangannya tersendiri. Apalagi, bisa dibilang, produk atau jasa buatanmu tentunya punya calon pelanggan yang tidak seramai mass market. Yang terpenting, kamu harus benar-benar serius dan fokus dalam menggaet kepercayaan pelangganmu yang jumlahnya tidak terlalu banyak ini, sebab mereka yang jadi kunci keberlangsungan bisnismu.
Tinggalkan Komentar