Sagara Technology - Sejumlah perusahaan berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam go digital. Berdasarkan studi terbaru dari International Data Corporation (IDC), total pengeluaran perusahaan untuk transformasi digital secara global akan mencapai Rp 28.000 triliun (USD 2 triliun) pada tahun 2022.
Setiap perusahaan diperkirakan mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatannya untuk menjalankan strategi digital sebagai investasi jangka panjang. Jika mereka tidak melakukan transformasi bisnis, mereka akan tertinggal atau kalah dari pesaing.
Memahami lanskap bisnis yang berubah, firma konsultan teknologi dan agen produk digital Sagara Technology hadir untuk memberikan solusi menyeluruh untuk mendukung perusahaan dalam pengembangan teknologi.
Sagara bergerak di bidang produksi dan pengembangan perangkat lunak. Mulai dari jasa pembuatan website, e-commerce, pengembangan aplikasi Android dan iOS, big data, hingga pelatihan tenaga kerja IT.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2014 oleh Adi Arriansyah (pendiri dan CEO Sagara Technology). Dia lulus dari Universitas Telkom dan sangat menyukai komputer dan pemrograman.
Selama kuliah, Adi sudah mulai mengerjakan proyek pembuatan produk digital dari dosennya. Selain itu, ia juga mengambil kesempatan untuk mengerjakan proyek startup di Singapura dan mengambil cuti kuliah.
“Sebagai perusahaan konsultan teknologi, kami bangga dapat memberikan karya berkualitas internasional. Kami selalu menawarkan produk yang dinamis, menggunakan instrumen tech stack paling modern, seperti Node.js dan Express,” kata Adi. Begitu pula untuk pengembangan aplikasi, lanjut Adi, perusahaan fokus pada Native Apps, seperti Kotlin untuk Android atau Swift untuk iOS.
Bekerja di Indonesia
Sekembalinya ke Indonesia, Adi memiliki banyak pengetahuan, proyek, dan pengalaman. Ia ingin mendedikasikan diri untuk pertumbuhan teknologi di tanah air melalui Sagara Technology. Sagara memiliki beberapa poin plus yang sulit didapatkan dari software house lain di Indonesia. Pertama, Sagara menekankan pendekatan berbasis hubungan dan berfokus pada pemecahan masalah.
Bahkan, ketika klien meminta solusi tertentu, tim IT profesional dari Sagara akan melakukan analisis terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa solusi tersebut relevan dengan masalah yang akan diselesaikan. Bahkan Adi selalu turun tangan langsung menangani klien dan memastikan eksekusi tim berjalan dengan baik dari awal hingga produk jadi.
Apalagi Sagara diperkaya oleh talenta lokal dengan segudang prestasi. Adi sendiri merupakan lulusan Founder Institute, program pelatihan wirausaha dari Silicon Valley.
Misi Sagara
Misi Sagara adalah membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, dengan mendukung korporasi, pemerintah, dan institusi lainnya, untuk dapat menjangkau pelanggan dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi biaya.
Jadi Kemudian, Sejak 2014, Sagara telah mengembangkan dan meluncurkan lebih dari 100 aplikasi website dan lebih dari 20 aplikasi mobile. “Kami ingin berkontribusi menjadikan Indonesia bangsa yang cerdas dan membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk berkembang secara optimal di era digital ini,” kata Adi.
Dari Kementerian ke Perusahaan Global
Sagara memiliki portofolio klien yang sangat beragam, mulai dari kementerian Indonesia, startup, hingga perusahaan global ternama. Antara lain Ruangguru, Blue Bird, Qlue, Kementerian Pendidikan, Cartenz Group, Qatar National Bank, Telkomsel, dan Boston Consulting Group.
Tinggalkan Komentar