Main Game saat Pandemi Bikin Laba Sony Naik 2 Kali Lipat

Rima Fidayani Rizki . November 01, 2020

Foto: Variety

Teknologi.id - Selama masa pandemi, berbagai cara dilakukan untuk menghabiskan waktu di rumah. Bermain game adalah salah satu dari berbagai kegiatan yang paling sering dipilih oleh banyak orang saat berada di rumah. Hal tersebut membuat keuntungan Sony meningkat drastis, terhitung dari April hingga September 2020. Keuntungan tersebut naik dua kali lipat dari biasanya.

Baca Juga: Dapat Restu Kominfo, PlayStation 5 Segera Hadir di Indonesia

Sony mengatakan bahwa laba bersih melonjak menjadi 692,89 miliar yen (Rp96,6 triliun; kurs Rp 139,41), yang berarti naik 103,8 persen dari biasanya untuk semester pertama. Selain itu, perkiraan laba bersih tahunan sebelumnya 510 miliar yen (Rp71,1 triliun) akan naik menjadi 800 miliar yen (Rp111,5 triliun). 

Kenaikan keuntungan Sony didorong oleh pertumbuhan pada beberapa sektor, seperti game dan layanan jaringan PlayStation, serta beberapa layanan streaming musik dan layanan keuangan. Tentu, pencapaian tersebut mengalahkan ekspektasi analis.

"Meningkatnya pembatasan ekspor ke China oleh pemerintah AS berdampak negatif terhadap bisnis kami di sektor pencitraan dan penginderaan (kamera), sementara segmen game kami diuntungkan dari permintaan untuk aktivitas di rumah," ujar Hiroko Totoki, Chief Financial Officer Sony, pada wartawan, Sabtu (31/10), dikutip dari CNN Indonesia.

Analis Sony mengatakan bahwa pelarangan Amerika Serikat terhadap pemasokan sensor kamera untuk Huawei berdampak pada pendapatan perusahaan Jepang tersebut.

"Sensor gambar terus berkontribusi pada seluruh pendapatannya di paruh pertama. Namun sanksi AS terhadap Huawei kemungkinan akan memengaruhi pengiriman sensor gambar untuk smartphone Huawei di masa mendatang," kata seorang analis di Ace Research Institute, Hideki Yasuda, di Tokyo.

Yasuda menambahkan bahwa jam bermain game para pengguna PlayStation akan mencapai puncak pada April, tetapi permintaan game akan terus berlanjut hingga paruh terakhir tahun ini. Bisnis unit film Sony juga terkena dampak pandemi karena bioskop di seluruh dunia yang tutup dan menunda rilis film-film baru.

"Ada tanda-tanda pemulihan, tetapi bioskop masih ditutup di kota-kota besar AS," ucap Totoki. "Ada kemungkinan pemulihan pendapatan akan tertunda karena persaingan ketat yang disebabkan oleh jadwal rilis film yang sibuk, bahkan setelah bioskop dibuka kembali."

Pandemi ini berdampak terhadap berbagai segmen bisnis Sony, menurut analis tersebut. 

"Dampak virus korona pada seluruh bisnis Sony lebih kecil dari yang diharapkan, tetapi masih membebani pendapatan Sony," ucap Yasuda.

Baca Juga: Call of Duty: Black Ops Cold War Butuh 250GB di PC

Harapan tinggi Sony ditaruh kepada konsol game baru mereka, yang akan diluncurkan 12 November mendatang – tepat 2 hari setelah  rilisnya Xbox Series X, saingannya dari Microsoft. Sony juga berharap, dengan hadirnya game baru seperti Final Fantasy XVI, Hogwarts Legacy, dan Spider-Man Morales akan membantu Sony tetap memimpin pasar. Perlu diketahui bahwa, PS4 terjual lebih banyak dengan perbandingan lebih dari dua banding satu, jika dibandingkan Xbox One.

(rf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar