Investasi Pusat Data di RI Bisa Tingkatkan Pendapatan Negara hingga USD 6,3 Miliar

Muhammad Akhtar Jabbaran . October 24, 2022
Sumber Foto: G20


Teknologi.id - Melihat besarnya keperluan akan pusat data di Indonesia dimana hampir 86 juta warga sudah mendapatkan akses internet. Maka Microsoft melalui Presiden cabang Asia, Ahmed Mazhari mengatakan keinginan untuk berinvestasi pada pusat data yang baru-baru ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk 60 ribu orang.


Selain keuntungan dalam hal tenaga kerja, Indonesia juga digadang-gadang akan mendapatkan keuntungan dari proyek investasi pusat data sampai pada angka USD 6,3 Miliar atau sebesar Rp94,000,000,000,000.00 (sembilan puluh empat triliun rupiah).

Baca juga: Microsoft Resmi Luncurkan Designer, Aplikasi Desain Pesaing Canva

“Namun untuk mendorong pencapaian pertumbuhan tersebut, edukasi dan pengembangan keahlian masyarakat akan menjadi kunci,” tutur Mazhari dalam kesempatannya berbicara di SOE International Conference di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).


Prediksi Mazhari bahwa dalam 3 tahun kedepan akan ada sekitar 150 juta perusahaan teknologi baru. Hal ini dilihat dari banyaknya startup teknologi yang menjamur karena kebutuhan manusia akan tools yang mempermudah kehidupan sehari-hari. Ia menambahkan bahwa negara dengan banyak sumber daya manusia, seperti Indonesia dan India akan menjadi tempat dimana perusahaan tersebut menjamur serta ditambah banyaknya pengguna teknologi di kedua negara tersebut.


“Menurut data yang dilansir oleh Microsoft, di Indonesia sudah terdapat 24 juta orang yang mendapatkan pelatihan dari Microsoft dan memberikan pelatihan sertifikasi bagi 600 ribu orang, Jadi ketika sebagian besar orang sudah memiliki alat telekomunikasi, saya rasa potensi batu sandungan kita berikutnya adalah kemampuan orang-orang menggunakannya untuk menciptakan inklusi sosial” pungkas Ahmed dengan nada optimis, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Insinyur Asal MIT Bikin Sensor untuk Masker Wajah

Penambahan fasilitas gudang data ini dilakukan di tengah masa pandemi, menurut Microsoft pengguna yang meningkat selama pandemi berjalan menjadi salah satu alasan mengapa Microsoft merasa untuk membangun infrastruktur cloud demi mendukung pembangunan yang inklusif dan dapat diakses oleh siapa aja.


Selain itu, di tengah COVID-19, ia mengatakan Microsoft juga berfokus memberikan pendidikan yang inklusif di berbagai belahan dunia melalui kelas-kelas virtual.


Microsoft dalam kesempatan kali ini juga mengatakan akan memberikan pendidikan yang bersifat inklusif dan open-source dalam rangka membangun kelas-kelas keahlian virtual di seluruh negara yang memiliki potensi sumber daya manusia yang memadai.


(MAJ)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar