Ilustrasi. Foto: Pixabay
Teknologi.id - Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang batas waktu yang diberikan kepada pemilik TikTok di Cina untuk menjual bisnis platform tersebut ke Amerika.
"Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS) telah memberikan ByteDance perpanjangan waktu selama satu minggu, dari 27 November 2020 menjadi 4 Desember 2020 untuk meninjau revisi pengajuan yang sudah diterima Komite," kata juru bicara Departemen Keuangan.
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah menyatakan kemungkinan adanya ancaman keamanan nasional akibat aplikasi tersebut dengan mengklaim bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengintai warga Amerika Serikat dan mengancam untuk melarang TikTok beroperasi di Amerika Serikat.
Baca juga: Cara Menghilangkan Watermark TikTok Tanpa Aplikasi
Larangan tersebut telah ditentang di pengadilan, termasuk kasus di Washington dan pengembang aplikasi telah membuat pengajuan terpisah di pengadilan Pennsylvania yang memblokir larangan tersebut pada 30 Oktober 2020 lalu, meskipun pemerintah mengajukan banding atas perintah itu.
Trump mengklaim bahwa TikTok yang memiliki sekitar 100 juta pengguna yang berbasis di Amerika Serikat dapat digunakan sebagai media untuk mengumpulkan data penduduk Amerika untuk kebutuhan pengintaian yang lakukan oleh Cina. Klaim ini dibantah secara langsung oleh perusahaan.
Pemerintah mengatakan TikTok harus menjadi perusahaan AS yang dikendalikan oleh investor Amerika agar tetap bisa beroperasi di sana. Tetapi, rencana ini akan membutuhkan persetujuan dari Beijing, yang telah menolak memberikan Amerika Serikat kendali atas media sosial tersebut.
Baca juga: Cara Dapat Uang dari Tiktok yang Mudah Dilakukan Pemula
Kementerian perdagangan Cina menerbitkan aturan baru pada bulan Agustus lalu yang menambahkan penggunaan sipil sebagai salah satu jenis teknologi yang dibatasi untuk ekspor, sehingga bisa mempersulit ByteDance untuk menjual TikTok ke Amerika Serikat.
Sebuah kesepakatan baru antara raksasa teknologi Oracle dan Walmart dengan TikTok Global tampaknya akan terbentuk awal tahun ini. Meskipun Trump tampaknya sudah memberikan persetujuannya untuk rencana tersebut, hal ini masih belum diselesaikan dan prospeknya masih belum jelas.
Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington D.C dan Beijing mengenai perdagangan dan keamanan nasional, terlebih setelah pemerintah AS memberikan larangan untuk raksasa teknologi China Huawei untuk memperoleh teknologi AS dari kesepakatan yang melibatkan jaringan nirkabel.
(im)
Tinggalkan Komentar