Teknik dan metode bekerja manusia dan kelompok semakin lama semakin berkembang, seiring dengan waktu yang terus berjalan. Manusia terus menemukan beragam cara untuk mempersingkat waktu kerja, meningkatkan produktivitas, mengembangkan kemampuan kolaborasi dan kerja sama, dan menjangkau serta berkomunikasi dengan banyak orang.
Hal ini juga terjadi di dunia bisnis. Perubahan metode kerja dan teknologi memengaruhi cara kerja dan wajah seluruh bisnis. Mesin kasir yang bongsor fisiknya mulai tergantikan dengan aplikasi Point of Sales yang sederhana dan mudah dioperasikan, bahkan proses akuntansi bisnis mulai memakai software-software akuntansi dengan fitur yang melimpah dan memudahkan pencatatan keuangan.
Pemasaran di dalam bisnis pun mendapat pengaruh serupa. Metode-metode pemasaran terus berubah dan berkembang. Pemasaran kini bukan hanya tentang brosur kertas atau iklan-iklan media cetak, tetapi juga media sosial, email, video dan visual, hingga storytelling. Namun, bukan tidak mungkin lagi, akan muncul metode dan elemen pemasaran baru yang lebih potensial di masa mendatang. Kamupun harus belajar lebih banyak agar dapat menguasai metode pemasaran mendatang agar dapat terus beradaptasi dengan kondisi pasar dan zaman.
Yuk simak beragam tren metode pemasaran digital yang punya potensi besar di masa depan!
1. Conversational Marketing
Zaman yang terus berkembang membuat pemasaran harus lebih dekat dengan pelanggan dan nggak boleh kaku. Untuk itulah, muncullah yang disebut sebagai conversational marketing. Pada dasarnya, conversational marketing dapat kamu lakukan ketika seorang calon pengunjung sedang mengunjungi situs atau online store dari bisnismu. Kamu bisa mempekerjakan orang-orang khusus untuk melayani percakapan atau bahkan kamu bisa menggunakan chatbot yang bisa membantu kamu untuk mengurus pesan atau pembelian masuk dari calon pelangganmu.
Conversational marketing bisa dibilang menjadi cara untuk memfasilitasi komunikasi yang lebih dekat dengan pelangganmu. Dengan metode ini, kamu juga dapat mendongkrak engagement dan menerima masukan pelanggan secara langsung. Akibatnya, proses ini akan terasa lebih personal.
2. Personalization
Personalization, layaknya conversational marketing, membantu bisnis untuk lebih dekat dengan pelanggan. Bedanya, personalization tidak bergantung pada percakapan, melainkan bagaimana bisnis tersebut bisa menciptakan konten, produk, layanan, hingga cerita dan iklan yang relatable dan terasa dekat dengan pelanggan sehingga pelanggan lebih merasa diperhatikan dan selalu terikat dengan si bisnis.
Salah satu contoh terbaik dari personalization adalah Coca-Cola. Lewat kampanyenya, yakni ‘Share a Coke’, Coca-Cola mengganti nama brandnya dengan nama-nama pembelinya. Hasilnya, para pembelinya terdorong untuk berbagi tentang hal ini dan menyebarkan beritanya melalui hashtag #shareacoke.
3. Interactive Content
Pemasaran dengan berbasis teks memang masih jadi salah satu pilihan, tetapi bukan jadi yang paling ampuh. Tren yang mulai terus bertumbuh akhir-akhir ini adalah tren interactive content.
Interactive content umumnya lebih dinamis, variatif, dan mendorong terjadinya percakapan dua arah antara pelanggan dan bisnis. Terlebih lagi, bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari quiz, polling, fitur QnA, hingga live video. Dengan memanfaatkannya seoptimal mungkin, kamu dapat mendongkrak engagement serta citra positif bisnis kamu di mata pelanggan.
4. Social Commerce
Salah satu tren pemasaran yang potensial untuk terus melejit di masa depan adalah social commerce. Metode ini memungkinkan suatu bisnis untuk menjual produk dan jasanya secara langsung di media sosial sehingga pelanggan tidak harus mengunjungi tokonya. Kamu sebagai pemilik bisnis cukup posting foto produk atau konten di media sosial yang memuat produk yang dijual. Sementara itu, calon pelanggan cukup membuka media sosial, klik postingan yang memuat produk yang dijual, dan beli! Mudah bukan?
Itulah beberapa tren pemasaran digital yang punya potensi besar di masa mendatang. Kamu bisa memilih salah satu di antaranya. Ingat, kamu tidak harus menggunakan semua, tetapi gunakanlah yang paling tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan bisnismu dan target pelanggan yang kamu tuju.
Tinggalkan Komentar