5 Kekeliruan Paling Umum dari Bisnis Ritel

Onstock Indonesia . September 16, 2021

Membangun bisnis ritel itu susah-susah gampang. Kompetisi yang begitu ketat antar para pebisnis ritel lainnya dan perubahan yang tiada henti hampir setiap harinya membuat mereka harus berjibaku mencari cara dan solusi terbaik untuk tetap bertahan dan mengembangkan bisnis mereka. Namun, terkadang, mereka malah menemukan jalan buntu yang justru berpotensi menimbulkan masalah untuk bisnis ritel mereka.


Nah, untuk kamu yang ingin nyemplung ke dalam bisnis ritel, kamu harus tahu dulu apa saja masalah yang akan kamu hadapi di dunia ritel agar kamu nggak kaget dalam menemukan jawabannya!



1. Berusaha Memenangkan Persaingan Harga

Harga murah, siapa sih yang nggak tergoda? Namun, persaingan harga murah tak selamanya jadi jalan keluar terbaik. Harga yang murah, kalau nggak diimbangi kualitas dan pelayanan yang memuaskan sama dengan sia-sia. Sayangnya, banyak sekali yang lebih fokus memasang harga murah untuk produk dan jasanya, namun nggak disertai kualitas. Akibatnya, pelanggan cepat datang, namun cepat pergi juga.


2. Nggak Peduli Branding

Branding bisa dikatakan sebagai cara bagi bisnis ritel untuk membuat mereka diingat oleh pelanggan atau masyarakat dan menyampaikan citra perusahaan kepada mereka. Sayangnya, tak semua pebisnis ritel peduli dengan hal ini. Banyak yang membuat bisnis hanya sekadarnya tanpa mempertimbangkan nama yang tepat, logo yang baik, visi maupun misi yang akan diusung ke depannya. Padahal, bisnis ritel bisa unik dan berbeda bila mereka benar-benar serius dalam usaha branding mereka.


3. Manajemen Stok yang Berantakan

Bukan hanya strategi pemasaran atau branding yang keliru, tetapi juga bagian manajemen. Biasanya, kesalahan terletak pada bagaimana perusahaan mengelola stok barang dagangan. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman dalam proses pengelolaan dan penghitungan stok barang dagangan. Bila dibiarkan terus-menerus, jumlah riil barang dagangan dengan data yang tersedia akan jadi berbeda dan menimbulkan kebingungan. Kalau sudah begini, ada baiknya kamu mempekerjakan tenaga ahli yang paham dalam pengelolaan stok barang dagangan atau menggunakan software seperti Onstock yang kaya akan fitur dan serba otomatis dalam mengelola stok barang dagangan.


4. Melakukan One Man Show

One Man Show adalah istilah buat kamu yang menjalankan semuanya sendiri. Akuntansi sendiri, manajemen stok sendiri, melayani pelanggan sendiri, membeli suplai bahan baku sendiri, dan yang lain-lain serba sendiri. Menjalankan one man show dalam waktu yang panjang, lama-kelamaan bukan hanya bisnis kamu yang ambyar, tetapi kesehatan mental dan fisik kamu juga. Apapun alasannya, one man show nggak dibenarkan untuk menjalankan bisnis ritel yang baik. Minimal, kamu perlu merekrut pegawai atau mencari rekan bisnis untuk menjalankan bisnis secara bersama-sama.


5. Ngotot dengan Produk yang Dijual

Dunia ini selalu berubah-ubah, begitu pula dengan selera dan permintaan masyarakat. Menyesuaikan produk yang kamu tawarkan dengan permintaan dan selera masyarakat membantu kamu untuk beradaptasi di tengah naik turunnya pasar. Kamu boleh percaya diri dengan produk yang kamu tawarkan dan kualitasnya. Namun, apabila kamu abai terhadap perubahan yang terjadi, kamu nggak akan punya peluang untuk berkembang.


Stockers, pastikan kamu meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi di atas ya! Membuat kesalahan itu wajar, namun selalu belajar dari tiap kesalahan yang terjadi adalah sesuatu yang nggak boleh dilewatkan agar bisnis ritel yang kamu rintis dan jalani tetap berkembang sesuai arah yang kamu inginkan.

author0
teknologi id bookmark icon
author

Onstock Indonesia

Onstock Indonesia

Tinggalkan Komentar

0 Komentar