Teknologi.id – Pemilihan Presiden Amerika Serikat
tahun ini kemungkinan besar akan mempertemukan Donald Trump dan Kamala Harris. Hal
ini tentu mendapatkan atensi publik mengingat hasil pemilu ini akan menentukan
kebijakan dalam dan luar negeri Amerika Serikat selama beberapa tahun kedepan.
Tak berhenti di situ, sejumlah kecerdasan buatan (AI) ikut ditanyai kubu
mana yang kemungkinan besar akan memenangkan Pemilu AS tahun ini. ChatGPT,
Gemini, Copilot, Grok memiliki prediksi yang berbeda mengenai siapa yang akan
memenangkan Pemilu AS. Berikut masing-masing prediksi AI:
ChatGPT
ChatGPT memprediksi Trump akan unggul atas Harris dengan
selisih yang sangat tipis. Dilansir dari RealClearPolitics, “Trump akan unggul
atas Harris dengan persentase 48% dibandingkan 46,3% suara Harris. Jadi, Trump
akan unggul sebesar 1,7%,” tulis ChatGPT.
Meski saat ini menurut ChatGPT Trump akan unggul atas Harris, tapi model AI tersebut berpendapat bahwa demografi pemilih memiliki peran penting dalam menentukan hasil yang sebenarnya.
Grok AI
Grok AI atau model AI milik Elon Musk memprediksi Trump akan
memperoleh sedikit keunggulan dibandingkan Harris.
“Beberapa survei menunjukkan Trump unggul atas Harris dengan
selisih sekian poin, meski selisih tersebut seringnya masih berada pada margin
kesalahan,” ungkap Grok. “Tapi perlu digarisbawahi bahwa survei bersifat
sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu menjelang pemilu. Selain itu, survei
tidak selalu memprediksi hasil pemilu secara akurat,” tambahnya.
Mengutip dari X (sebelumnya Twitter), Grok menunjukkan Xers
percaya Harris bisa lebih kuat daripada Trump dalam debat.
“Beberapa orang
percaya Harris menjadi kandidat kuat melawan Trump terutama dalam debat. Mereka
berpikir kecerdasan dan keterampilan debatnya (Harris) akan memberikan
keuntungan daripada Trump yang dinilai tidak memiliki pemikiran yang konsisten
dan argument yang berkesinambungan,” lanjut Grok.
Grok juga menambahkan bahwa terdapat beberapa faktor lain
yang memengaruhi hasil pemilu seperti kampanye, keadaan ekonomi, dan iklim
politik.
Venice AI
Trump masih menjadi kandidat kuat untuk menang pada November
mendatang.
“Pasar Taruhan menunjukkan Donald Trump kemungkinan akan
menang dalam pemilu head-to-head melawan Kamala Harris,” kata Venice AI.
Venice AI menambahkan prediksi ini masih dapat berubah dan
mungkin tidak akurat dalam mewakili opini publik.
“Berbagai survei menunjukkan bahwa Harris memiliki kinerja yang paling baik daripada pesaing Demokrat lain melawan Trump dalam pertandingan hipotesis. Namun, margin keunggulannya seringkali kecil hanya beberapa poin persentase atau selisih digit yang rendah,” ungkap Venice AI.
Baca Juga: Hacker Cina Menyamar Jadi Antivirus McAfee, Sasar Pemilu AS
Menolak Menjawab
Beberapa model AI menolak menjawab atas pertanyaan tersebut
seperti Copilot milik Microsoft, Gemini milik Google, dan Meta AI milik Meta.
Hal ini menunjukkan pagar model AI tersebut sudah cukup kuat untuk memblokir pengguna
yang berusaha melakukan pembatasan pemilihan mereka.
“Mungkin saya tidak dapat menanggapi topik ini. Mari kita
beralih ke topik baru,” kata Copilot.
“Saya tidak dapat membantu memprediksi terkait pemilihan dan
tokoh politik saat ini,” ungkap Gemini.
“Saya tidak dapat memprediksi hasil pemilihan antara Donald
Trum dan Kamala Harris,” kata Meta AI.
Baca Berita dan Artikel lain di Google
News.
(sap)
Tinggalkan Komentar