
Foto: thereporter
Teknologi.id – Di tengah tingginya angka pencurian ponsel di ibu kota Inggris, muncul pola kejahatan yang cukup menarik perhatian. Para pelaku pencopetan kini tampak selektif: iPhone langsung dibawa kabur, sedangkan ponsel berbasis Android dikembalikan kepada korban atau bahkan dibuang di tempat kejadian. Fenomena ini mencerminkan pergeseran perilaku kriminal yang dipengaruhi nilai jual kembali di pasar gelap.
Baca juga: Apple Gugat Oppo atas Dugaan Pencurian Rahasia Dagang Teknologi Apple Watch
Kronologi dan Pola Kejahatan
Metropolitan Police mencatat sejumlah laporan dalam beberapa bulan terakhir, terutama di kawasan ramai seperti Oxford Street, Covent Garden, dan jalur Underground. Dalam salah satu kasus, seorang warga bernama Sam (32) dirampok oleh delapan orang pada malam hari. Setelah merampas ponsel Samsung miliknya, salah satu pelaku kembali mendekat, memeriksa perangkat tersebut, lalu mengembalikan hasil rampasannya sembari berkata, "kami tidak menerima Samsung".
Kasus lain dialami Mark, yang ponsel Android-nya direbut oleh pencuri menggunakan sepeda listrik. Pelaku sempat melarikan diri, namun kembali hanya untuk melempar ponsel tersebut ke trotoar sebelum menghilang. Pola yang sama terlihat pada beberapa kejadian lain: pelaku segera memeriksa logo apel di bagian belakang perangkat atau menyalakan layar untuk melihat layar iOS sebelum memutuskan apakah barang tersebut layak dibawa.
Baca juga: Google: Waspada VPN Palsu! Ini Bahaya yang Bisa Curi Data Pribadi Anda
Alasan di Balik Selektivitas
Menurut analis keamanan siber dari ESET yang berbasis di London, selektivitas ini didorong oleh perbedaan nilai jual di pasar gelap. iPhone model terbaru masih dapat dijual hingga £500 (sekitar Rp10 juta) per unit, sedangkan ponsel Android flagship sekelas Samsung Galaxy biasanya hanya dihargai £200–300. Selain itu, permintaan iPhone bekas jauh lebih tinggi, terutama dari pembeli yang tidak mempersoalkan status “blacklist” IMEI.
Faktor teknis juga berperan. Meski Apple memperkenalkan Stolen Device Protection pada iOS 18, pelaku profesional masih memiliki metode untuk menonaktifkan fitur pelacakan dan mengganti komponen demi menghapus jejak. Sebaliknya, variasi sistem operasi dan pembaruan keamanan yang tidak seragam pada perangkat Android dianggap lebih merepotkan untuk “dibersihkan” sebelum dijual kembali.
Dampak dan Konteks Keamanan Gadget
Fenomena ini menambah dimensi baru dalam diskusi keamanan perangkat mobile. Bagi pengguna Android, situasi ini secara tidak langsung memberikan rasa aman tambahan di area rawan pencopetan. Sebaliknya, pemilik iPhone kini menjadi target prioritas, meskipun fitur keamanan Apple terus diperbarui.
Di Indonesia, di mana pangsa pasar Android mencapai lebih dari 85 persen menurut data IDC 2025, tren serupa belum terdeteksi secara signifikan. Namun, polisi di Jakarta dan beberapa kota besar mencatat bahwa iPhone tetap menjadi barang curian paling laris di jaringan penadah. Kasus-kasus di London ini menjadi peringatan bahwa nilai pasar sekunder dapat memengaruhi pola kejahatan jalanan di mana saja.
Baca juga: Waspada! Bahaya Tersembunyi Mengintai Pengguna ChatGPT AI Atlas, Begini Kata Ahlinya
Langkah Pencegahan

Foto: batam.tribunnews
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan guna meminimalisir kemungkinan pencurian:
- Gunakan Casing Polos Tanpa Logo Mencolok, hindari casing dengan logo Apple atau warna mencolok yang langsung menarik perhatian dari jarak jauh.
- Aktifkan Fitur Pelacakan dan Penguncian Jarak Jauh, pastikan Find My iPhone (iOS) atau Find My Device (Android) selalu aktif, serta gunakan PIN/biometrik yang kuat
- Jangan Pegang Ponsel di Tempat Ramai,simpan di saku depan atau tas dengan resleting ganda. Jangan dipegang sambil berjalan atau naik transportasi umum.
- Pasang AirTag atau SmartTag, perangkat pelacak kecil ini dapat disembunyikan di dalam casing atau tas.
- Laporkan Segera Jika Kehilangan, catat IMEI dan laporkan ke operator serta polisi dalam 24 jam agar perangkat masuk daftar hitam internasional
- Hindari Menunjukan Ponsel Mahal di Area Rawan, jika memang harus pakai iPhone terbaru, pertimbangkan memakai model lama atau ponsel yang lebih murah saat bepergian ke kota besar.
Pencurian ponsel di London kini tidak lagi sembarangan. Para pelaku telah beradaptasi dengan logika ekonomi pasar gelap, menjadikan iPhone sebagai incaran utama dan Android sebagai “sampah” yang tidak layak dibawa. Kejadian ini menggarisbawahi paradoks era digital: semakin tinggi nilai sebuah perangkat, semakin besar pula risiko menjadi target kejahatan konvensional di dunia nyata.
Baca berita dan artikel lain di Google News
(AA/ZA)

Tinggalkan Komentar