Karyawan Apple Ramai-Ramai Pindah ke OpenAI, Dukung Proyek Baru Jony Ive

Yasmin Najla Alfarisi . December 11, 2025

Foto: PYMNTS

Teknologi.id -  Apple sedang memasuki masa paling bergejolak selama puluhan tahun di industri. Perusahaan yang diketahui atas kepemimpinannya yang tenang dan perputaran organisasi yang lambat kini dihadapkan banyak perpisahan, baik di level eksekutif, maupun teknisi internal. Setelah menarik perhatian saat ditinggalkan beberapa pemimpin seniornya, pergeseran besar-besaran sedang terjadi. Puluhan teknisi dan desainer Apple berpindah ke OpenAI, lebih tepatnya ke startup buatan salah satu mantan kepala desain Apple, Jony Ive. 

Langkah ini menggoyahkan usaha Apple dalam menjejakkan kaki ke lanskap AI modern.

Baca juga: Apple Imbau Pengguna iPhone dan Mac untuk Hindari Google Chrome, Apa Alasannya?

Ketidakstabilan Pasca Ditinggal Deretan Pimpinan

Apple telah kehilangan kepala artificial intelligence-nya, kepala desain interface, dan mengumumkan akan ditinggalkan penasihat hukum dan kepala urusan pemerintahannya. Para pimpinan ini melaporkan langsung ke CEO Tim Cook. Untuk sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi masa jabatan yang panjang dan kepemimpinan yang stabil, perubahan yang tiba-tiba ini sangat tidak biasa.

Wakil Presiden Perangkat Teknologi, Johny Srouji, otak di balik kesuksesan chip Apple, mengatakan rencananya untuk keluar. Jika itu sampai terjadi, maka ini akan menjadi kehilangan terbesar Cook.

Gelombang Pengunduran Diri ke OpenAI

Foto: Getty Images

Di balik goyahnya deretan pimpinan, perubahan besar terjadi di antara teknisi Apple. Berdasarkan laporan dari jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, dan The Wall Street Journal (WSJ), dijelaskan adanya arus perkerutan pegawai Apple ke OpenAI dalam beberapa bulan terakhir. Pegawai-pegawai ini mencakup beberapa spesialis di sistem audio, robotik, desain jam tangan, teknologi kamera, teknisi silikon, bahkan tim yang terlibat dalam pembuatan headset Vision Pro.

Menurut Gurman, lebih dari 40 pegawai Apple bergabung ke divisi perangkat keras milik OpenAI dalam satu bulan terakhir ini saja. Banyak dari mereka pernah menangani iPhone, Mac, dan perangkat inti Apple yang lain secara langsung. Perpindahan ini meningkat deras setelah OpenAI berhasil mengakuisisi startup perangkat AI milik Jony Ive, yang diketahui sebagai io. Kesepakatan ini diketahui bernilai sekitar 6 miliar dolar AS (sekitar Rp 100 triliun) dan membuat kelompok desain baru yang mirip dengan budaya perangkat Apple sebelumnya.

Gabungan dari visi produk milik Ive dan progres cepat OpenAI dalam dunia AI menjadi kekuatan besar akuisisi ini. Bagi banyak pegawai Apple, kesempatan ini hanya 'sekali dalam satu generasi' untuk dapat merancang perangkat berbasis AI yang benar-benar baru, dibandingkan mengulang dari jajaran produk yang sudah familiar.

Kenapa Banyak Pegawai yang Hengkang?

Beberapa faktor menjelaskan alasan ini. Kabarnya, OpenAI menawarkan kompensasi yang sangat menarik pada calon pegawainya, namun langkah ini bukan semata-mata tentang uang. Sebagian desainer dan teknisi Apple merasa kalau perusahaan tersebut telah kehilangan momennya dalam inovasi, terutama di era AI. Mereka percaya, kolaborasi Jony Ive dan CEO OpenAI, Sam Altman akan menciptakan kebebasan kreativitas dan kesempatan untuk membentuk produk luar biasa yang tidak sesuai dengan jejeran produk Apple.

Dokumen dari Ive dan Altman menyinyalir kalau perangkat pertama yang sedang dikembangkan bukanlah sebuah wearable (perangkat yang dapat dipakai, seperti jam, kacamata) Hal ini menunjukkan ambisi yang lebih besar dan mungkin akan menciptakan kategori perangkat yang benar-benar baru. OpenAI juga merekrut peneliti yang ahli di bidang robotika yang dikendalikan AI, yang berarti mantan-mantan pegawai Apple mungkin akan bergabung dalam proyek yang melibatkan mesin canggih daripada elektronik konsumen.

Baca juga: Apple Dikabarkan Gandeng Intel untuk Produksi Chip iPhone Mulai 2028

Tekanan Internal dari Penundaan AI

Di Apple, semangat di bidang AI melemah. Apple Intelligence dihadapi penundaan, desain ulang Siri jauh tertinggal jadwal, dan ketergantungan ke Gemini milik Google membuat frustasi beberapa tim internal. Saat tokoh penting seperti Kepala Model AI, Ruoming Pang, meninggalkan Meta, perasaan tidak stabil bertumbuh lebih kuat.

Momen Penentu Apple

Dengan pensiunnya pimpinan senior, ditinggalkan teknisi kunci, dan adanya kompetisi kuat dari pesaing yang bergerak cepat, Apple memasuki masa-masa sensitif di kepemimpinan Tim Cook. Selagi perusahaan ini mempersiapkan ulang tahunnya yang ke-50 dan berusaha memposisikan kembali perusahannya ke era AI, tantangan terbesarnya mungkin adalah mempertahankan orang-orang yang pernah mendefinisikan budayanya dan laju inovasinya.

Untuk saat ini, tim Jony Ive yang didukun OpenAI terus menarik talenta Apple, dan memunculkan pertanyaan penting: Dapatkah Apple membangun kembali inti kreatifnya dengan cepat agar tetap relevan di era komputasi selanjutnya?


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar