Teknologi.id - Penipuan online semakin canggih seiring dengan terus berkembangnya teknologi. Salah satu modus penipuan yang kini sedang marak adalah melalui pesan WhatsApp dengan metode phising, di mana para penipu tidak lagi menggunakan file berbahaya, namun mereka mengandalkan sebuah tombol "View" yang mengelabui korban.
Modus penipuan baru ini diungkapkan oleh Alvin Lie, mantan anggota Ombudsman dan pengamat perbankan. Melalui akun Twitter miliknya, ia membagikan tangkapan layar pesan yang mengatasnamakan bank dan meminta penerima pesan untuk mengklik tombol "View".
Baca juga: 3 Cara Membuat Read More WhatsApp atau Baca Selengkapnya
"Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini mereka menggunakan APK, tapi sekarang mereka menggunakan tombol 'View'," tulis akun @alvinlie21 di Twitter pada hari Kamis (20/7).
Penjahat phising makin merajalela dgn modus berubah²
Selama ini gunakan APK
Skrg gunakan Action Button "View"
Jangan klik
Segera block
Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/ market place dll dikuras habis.
Nomer HP kita dipakai utk menipu sana-sini pic.twitter.com/j8jdtaai9J
Alvin Lie menekankan pentingnya kesadaran publik untuk tetap waspada dan segera memblokir pesan-pesan yang mencurigakan agar tidak menjadi korban penipuan. Ia mengingatkan bahwa kelalaian sedikit saja bisa membuat seseorang menjadi korban dengan saldo di bank atau marketplace yang dikuras habis.
Trioksa Siahaan, Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), memberikan tanggapan terhadap masalah ini. Menurutnya, semakin banyak korban yang melaporkan kasus phising karena modus penipuan ini menyebar secara masif. Untuk menghadapi situasi ini, langkah-langkah cepat dan antisipatif dari pihak keamanan, bank, lembaga jasa keuangan, dan regulator sangat diperlukan untuk mencegah bertambahnya korban phising.
Trioksa menyarankan agar penguatan sistem keamanan bank menjadi prioritas dalam mencegah modus phising ini. Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada nasabah bank juga sangat penting agar mereka lebih berhati-hati dalam menerima pesan-pesan yang mencurigakan atau berpotensi phising.
Baca juga: WhatsApp Terblokir Permanen? Begini Cara Mengaktifkannya Kembali Tanpa Ganti Nomor
Dampak dari penipuan phising bisa sangat merugikan, termasuk pencurian data pribadi nasabah yang dapat disalahgunakan oleh para penipu. Selain itu, data-data bank juga dapat diambil secara ilegal dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam menghadapi ancaman penipuan online seperti ini, kesadaran dan edukasi masyarakat menjadi kunci utama. Dengan lebih berhati-hati dan paham tentang modus penipuan yang makin canggih, kita bisa mengurangi risiko menjadi korban dan menjaga keamanan informasi pribadi serta data perbankan kita.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar