Waspada, Lagi Ramai Penipuan di WhatsApp dengan 3 Modus Ini

Teknologi.id . February 01, 2023
Foto: The Nation View


Teknologi.id - Beberapa waktu belakangan tengah marak kasus penipuan online via WhatsApp (WA). Berdasarkan pantauan tim Teknologi.id tercatat 3 modus penipuan online yang dilancarkan lewat WA selama sebulan terakhir. 

Para penipu menggunakan WA sebagai medium dalam melancarkan aksinya. WA dipakai untuk menjerat korban agar mau melakukan tindakan berikutnya, yaitu melakukan pemasangan aplikasi dengan format APK (format aplikasi untuk ponsel Android).

Setelah aplikasi APK, penipu bisa mencuri data kredensial atau data rahasia korbannya. Nah, data tersebut kemudian bisa berpotensi tinggi dipakai penipu untuk menguras uang yang berada di rekening bank korban.

Baca juga: Jangan Panik! Lakukan Ini Jika Terlanjur Klik APK Undangan Nikah di WhatsApp

3 Modus Penipuan di WhatsApp yang Ramai Sebulan Terakhir

1. Grup WA Shopee penipuan

Foto: Katadata

Pada pertengahan Januari 2023, viral modus penipuan online di WA di mana penipu mengundang nomor pengguna secara acak untuk masuk ke grup WA yang mengatasnamakan Shopee.

Di grup WA tersebut, penipu yang berkedok sebagai admin Shopee membohongi korban dengan memberi informasi apabila Shopee tengah mengadakan acara berhadiah.

Supaya dapat hadiah bohong-bohongan itu, korban diminta untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan. Penipu pun akan mengiming-imingi korban dengan sejumlah komisi apabila berhasil menyelesaikan pekerjaan berupa memasukkan barang ke keranjang dari link Shopee yang diberikan dan screenshot halaman check out.

Sebagai catatan, korban tidak diminta buat melakukan pembelian. Screenshot itu dikirim ke admin secara pribadi dan korban akan mendapat komisi. Selanjutnya, admin palsu akan menghitung dan memberi catatan berapa komisi pekerjaan yang sudah dilakukan. Misalnya, harga komisi pekerjaan pertama senilai Rp 20.000-Rp 25.000.

Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, semakin banyak juga jumlah komisi yang didapatkan. Setelah itu, pelaku bakal mengirimkan sejumlah uang komisi sesuai dengan kesepakatan di awal, guna membuat korban lengah dan mempercayai transaksi tersebut. Proses transaksi akan terus berjalan sampai semua misi diselesaikan.

Dari proses ini, mungkin tak ada yang tampak aneh. Namun perlu diketahui, sebelum bisa menjalankan pekerjaan, penipu telah lebih dulu meminta korban untuk mengisi formulir pendaftaran dengan memasukkan data diri, seperti nama, alamat, hingga nomor rekening. Pada beberapa aksi, penipu ada yang meminta korban untuk mengunduh dan menginstal aplikasi tertentu supaya bisa melanjutkan pekerjaan.

Dengan metode iming-iming komisi ini, penipu setidaknya berhasil mencuri data rahasia pengguna lewat formulir pendaftaran palsu dan aplikasi jahat. Modus penipuan online di WA via Grup Shopee palsu ini telah membuat korban kehilangan hingga jutaan rupiah.

Baca juga: 1 Akun WhatsaApp Bisa Dipakai di 2 HP Sekaligus, Begini Caranya

2. Penipuan undangan nikah via WA

Foto: detikinet


Modus penipuan yang kedua adalah dengan menggunakan link undangan pernikahan palsu.

Melalui metode ini, pelaku mengirim link undangan nikah penipuan di WA ke nomor pengguna secara acak. Namun, link tersebut tidak berisi undangan pernikahan, melainkan mengandung file aplikasi APK.

Jika pengguna WA menginstal aplikasi tersebut, maka data-data rahasia di ponsel akan bisa terbaca dan dicuri. Saat terinstal, aplikasi APK dari link undangan nikah penipuan di WA dapat mengakses berbagai layanan pada ponsel korban seperti SMS.

Penipu pun akhirnya bisa membaca data rahasia pengguna di ponsel seperti kode OTP (One Time Password) dari akun bank yang bisa dikirim via SMS.

Modus penipuan ini telah menelan korban asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Derasmus Kenlopo mengaku telah kehilangan uang Rp 14 juta akibat modus penipuan online di WhatsApp ini.

Baca juga: 10 Cara Menghasilkan Uang dengan ChatGPT atau GPT-3

3. Penipuan link tagihan BPJS Kesehatan di WA

Foto: Heta News

Penipuan ini mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang mengirim tagihan BPJS via link di WA. Dalam modus ini, penipu mengirim korban dengan informasi palsu tagihan BPJS Kesehatan yang sudah keluar dan harus segera dibayar. Berbarengan dengan informasi palsu itu, pelaku mengirim link tagihan BPJS Kesehatan penipuan.

Link tersebut juga berisi file aplikasi APK yang bila diinstal dapat merugikan pengguna. Sama halnya aplikasi APK dari link undangan nikah di atas, aplikasi APK dari link tagihan BPJS Kesehatan ini bisa mencuri data kredensial pengguna. Alhasil, saat data kredensial berhasil dicuri, penipu berpotensi tinggi dapat mengakses dan menguras rekening bank milik pengguna yang terdaftar di ponsel.

Nah, itu dia tadi 3 modus penipuan lewat WhatsApp yang sedang marak terjadi sebulan terakhir. Apakah kamu menjadi salah satu korbannya dan sudah terlanjur klik serta instal apk tersebut? Jangan panik karena ada solusi yang bisa kamu lakukan. Apa solusinya? Simak lebih lanjut di sini

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar