Waduh! Hacker Menyalahgunakan ChatGPT untuk Bikin Malware

Teknologi.id . January 13, 2023

Foto: United States KNews.MEDIA

Teknologi.id - Perusahaan keamanan siber, Check Point Research melaporkan bahwa sejumlah hacker atau peretas diketahui telah menyalahgunakan ChatGPT OpenAI untuk membuat malware, situs web gelap, dan alat lain untuk melakukan serangan dunia maya. 

Check Point menemukan sebuah utas di forum hacker yang mengatakan bahwa hacker sedang mencoba menggarap alat atau tools memanfaatkan ChatGPT.

Foto: Check Point Research


Laporan Check Point juga mengatakan bahwa ChatGPT dapat disalahgunakan untuk membuat ulang serangkaian kode malware yang dapat memantau ketikan keyboard korbannya.

Menurut Check Point, rangkaian kode yang bisa dibuat oleh ChatGPT memang masih dasar. Namun, hal tersebut hanya soal masalah waktu sampai peretas yang lebih canggih dapat meningkatkan cara mereka menggunakan alat berbasis AI untuk tindakan kejahatan.

Baca juga: Gak Cuma Bisa "Joki" Tugas Sekolah, Kamu Bisa Pakai ChatGPT untuk Hal Ini Juga!

Tak hanya itu, salah satu hacker bahkan mengunggah kode malware Android yang ditulis menggunakan ChatGPT. Kode tersebut dapat membuat backdoor di perangkat milik korban yang kemudian dapat dieksploitasi oleh peretas.

Pengguna lain menjelaskan bisa menggunakan ChatGPT untuk membuat skrip pasar web gelap. Pasar web gelap dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk menjual informasi pribadi yang diperoleh dalam pelanggaran data , menjual informasi kartu pembayaran yang diperoleh secara ilegal , atau menjual produk kejahatan dunia maya sebagai layanan.

Lebih banyak pengguna telah memposting ke forum, menganggap ChatGPT sebagai cara untuk "menghasilkan uang", dengan klaim bahwa itu dapat menghasilkan lebih dari US$1.000 per hari bagi pengguna.

Foto: Check Point Research

Uang tersebut dihasilkan dari aktivitas para scammers yang berpura-pura mengajak korbannya kencan (dating scammers). Mereka menggunakan ChatGPT untuk menciptakan persona/profil mereka.

Misalnya, membangun citra dan berbicara layaknya seorang wanita, guna menumbuhkan rasa kepercayaan dan membuat korban mau melakukan obrolan/interaksi yang panjang, dan selanjutnya meminta uang dari mereka. 

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar