Teknologi.id - Melalui akun resminya, Elon Musk umumkan X Twitter akan segera terapkan aturan baru yang wajibkan penggunanya untuk membayar agar bisa menggunggah konten. Langkah ini diambil untuk mengatasi salah satu masalah utama X Twitter sejak diakuisisi oleh Musk, yaitu maraknya akun bot dan spam yang beredar di platform tersebut. Kebijakan ini telah diuji coba pada Oktober 2023 lalu.
Saat itu, X Twitter mengumumkan biaya langganan sebesar 1 dollar AS atau setara Rp15.000 per tahun. Biaya ini dikenakan kepada pengguna baru untuk mengakses fitur-fitur dasar X Twitter, seperti "menggunggah konten, membalas unggahan, memberi likes, hingga menandai postingan (bookmark).
Fitur langganan yang diberi nama "Not-A-Bot"ini baru diuji coba di wilayah Selandia Baru dan Filipina. Namun, X Twitter belum mengumumkan hasil uji coba tersebut, termasuk apakah program ini berhasil memberantas akun bot atau tidak. Musk juga belum mengungkapkan biaya resmi yang akan dikenakan kepada pengguna baru. Belum diketahui pula apakah yang biaya yang disebutkan dalam uji coba (Rp15.000) akan sama dengan biaya resmi nantinya.
Baca juga: WOW! X Beri Tanda Centang Biru Gratis untuk Pengguna dengan Follower Banyak!
Sanksi dan Peluncuran Resmi
Unfortunately, a small fee for new user write access is the only way to curb the relentless onslaught of bots.
Current AI (and troll farms) can pass “are you a bot” with ease.
Tegasnya, Musk menegaskan bahwa pengguna baru yang berusaha menghindari biaya langganan tidak akan mendapat akses tulis di X Twitter selama tiga bulan. Namun, belum jelas apakah hanya akses tulis yang dibatasi, atau seluruh fitur dasar juga termasuk.
Hingga 18 April 2024, pengguna yang membuat akun baru X Twitter masih belum dikenakan biaya langganan. Namun, beberapa pengguna X Twitter lain melaporkan bahwa platform ini telah memperluas jangkauan kebijakan barunya. Akun @x_alerts_ mendeteksi perubahan pada aplikasi X Twitter, yang mengindikasikan peluncuran fitur baru terkait program "Not-A-Bot".
Kebijakan baru X Twitter ini juga berpotensi menimbulkan dampak sosial dan ekonomi, seperti:
Dampak Sosial:
- Akses Informasi: Biaya langganan berpotensi membatasi akses informasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini dapat menciptakan kesenjangan informasi yang lebih besar.
- Kebebasan Berpendapat: Beberapa pihak khawatir kebijakan ini dapat membatasi kebebasan berpendapat, terutama bagi aktivis dan kelompok masyarakat marjinal yang sering menggunakan X Twitter untuk bersuara.
Dampak Ekonomi:
- Pendapatan X Twitter: Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan X Twitter melalui biaya langganan. Namun, jika kebijakan ini menyebabkan migrasi pengguna ke platform lain, justru dapat berdampak negatif pada pendapatan X Twitter.
- Munculnya Platform Alternatif: Kebijakan ini mungkin mendorong bermunculnya platform media sosial alternatif yang gratis.
Tujuan dan Dampak
Saat pertama kali memperkenalkan program "Not-A-Bot, Musk mengklaim bahwa biaya yang dibebankan akan membuat akun bot 1.000x lebih sulit memanipulasi sistem. Hal ini selaras dengan misi X Twitter untuk mengurangi spam dan aktivitas bot.
Situs resmi X Twitter Help menyebutkan bahwa tes "Not-A-Bot" meningkatkan upaya signifikan platform dalam mengurangi spam, manipulasi platform, dan aktivitas bot. Kebijakan baru ini menuai beragam aksi dari pengguna X Twitter. Anda yang mendukung karena dianggap dapat membantu memerangi akun bot dan meningkatkan kualitas platform. Namun, ada juga yang menentang karena dinilai memberatkan pengguna dan berpotensi membatasi kebebasan berekspresi.
Kekhawatiran dan Tantangan
Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa kebijakan ini dapat mempersulit pengguna baru untuk bergabung dengan X Twitter. Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat memicu migrasi pengguna ke platform media sosial lain.
Tantangan lain yang dihadapi X Twitter adalah bagaimana mereka akan mendefinisikan dan mendeteksi akun bot dan spam. Hal ini tidak mudah karena definisi akun bot dan spam bisa bersifat subjektif dan terus berkembang.
Kebijakan baru X Twitter ini masih dalam tahap awal dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Penting untuk mengikuti perkembangan terbaru terkait kebijakan ini dan memantau bagaimana X Twitter akan mengimplementasikannya di masa depan.
Saat ini, sebagian besar platform media sosial lain seperti Facebook dan Instagram masih belum menerapkan kebijakan serupa. Namun, beberapa platform seperti Patreon dan Substack memungkinkan pengguna untuk berlangganan konten dari kreator tertentu. Menarik untuk dilihat apakah kebijakan X Twitter ini akan ditiru oleh platform media sosial lainnya di masa depan.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)
Tinggalkan Komentar