Foto: Unsplash
Teknologi.id - Kondisi pandemi membuat kebiasaan masyarakat yang sebelumnya menonton film di bioskop berubah jadi menonton film online (streaming).
Tak heran, platform layanan streaming kian populer. Namun, masih banyak masyarakat yang memakai layanan atau situs streaming ilegal.
Dilansir dari Liputan6.com, Survei Asia Video Industry Association's Coallition Againts Piracy (CAP) mengungkap, 63 persen pengguna layanan streaming online di Indonesia lebih suka menonton dari situs streaming ilegal. Hal ini karena sifatnya yang gratis atau tidak berbayar.
Padahal, studi McAfee pada 2020 mengungkap, 9 dari 10 film yang berada di popularitas top 10 berpotensi tinggi jadi sasaran kejahatan siber.
Terdapat situs-situs streaming ilegal menyuguhkan banyak film populer secara gratis, namun ada bahaya malware yang disamarkan oleh video bajakan yang bisa diunduh atau ditonton gratis.
Presiden Direktur IT ITSEC Andri Hutama Putra pun membeberkan lima bahayanya menonton film dari situs streaming ilegal:
- Perangkat pengguna berpotensi terjangkit malware
- Malware bisa mencuri informasi kartu kredit pengguna dan menjualnya ke hacker
Bisa Curi Data Login
- Malware bisa mencuri data login di website belanja pengguna dan memakainya untuk kepentingan pribadi si pelaku kejahatan
- Malware bisa mencuri data login di akun perbankan pengguna, hingga mencuri uang di dalamnya
- Si pelaku kejahatan siber bisa menggunakan komputer atau perangkat korban untuk melakukan kejahatan.
Hindari Nonton dan Download di Situs Streaming Ilegal
"Oleh karena itu masyarakat harus mulai menyadari bahaya penggunaan situs-situs streaming ilegal untuk menonton film, pertandingan bola, dan siaran-siaran lainnya," kata Andri.
Lebih lanjut, para pengguna internet perlu menghargai karya seni dengan tidak mendukung pembajakan.
"Bagi masyarakat, dampak nyatanya adalah untuk menjaga diri terhindar dari kejahatan siber. Akan lebih baik jika masyarakat mau mengeluarkan sedikit uang untuk hiburan sembari menjaga keamanan data pribadinya, ketimbang memanfaatkan sesuatu yang gratis tetapi membahayakan diri sendiri," kata Andri.
(ALH)
Baca juga: Ini Deretan Tank yang Digunakan Rusia untuk Invasi ke Ukraina
Tinggalkan Komentar