Foto: kompas.com
Teknologi.id - Minggu (31/12/2023) lalu, sebuah fenomena baru muncul di platform X dengan menjadi trending topic, yakni "Anies Bubble." Hal ini bermula dari akun @aniesbubble yang membagikan cuplikan-cuplikan video sang calon presiden dengan gaya seperti idol K-Pop. Akun tersebut telah meraih lebih dari 45 ribu pengikut, dan kepopulerannya meroket di kalangan penggemar K-Pop.
Anies Bubble mencuri perhatian karena gaya presentasi yang mirip dengan idol K-Pop, lengkap dengan caption berbahasa Hangul atau alfabet Korea yang sering ditambahkan pada setiap unggahannya. Kecepatan dalam memproduksi konten juga menjadi sorotan, menimbulkan diskusi di kalangan pengguna platform X.
Menurut Ismail Fahmi, seorang Pakar Media Sosial, akun Anies Bubble sejatinya mengadopsi konsep "Bubble," suatu layanan yang memungkinkan idol K-Pop berinteraksi dengan penggemar melalui pesan, foto, dan video. Ismail Fahmi menyampaikan bahwa anaknya memberikan "tutorial" terkait dunia per-Kpop-an, dan Anies Bubble tampaknya dengan cepat memahami dinamika fandom K-Pop.
Bagi mereka yang kurang akrab dengan dunia K-Pop, Anies Bubble mungkin menjadi sebuah tanda tanya. Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, aplikasi Bubble dijelaskan sebagai aplikasi berbayar yang memungkinkan idol K-Pop berkomunikasi secara virtual dengan penggemarnya. Penggemar biasanya dikenakan biaya sekitar Rp 60.000 untuk berlangganan pesan dari satu idol.
Aplikasi Bubble sendiri memiliki berbagai versi tergantung pada agensi yang menaungi artis K-Pop tersebut. Misalnya, Bubble for JYPnation khusus untuk artis yang bernaung di JYP Entertainment, dan ada juga Bubble for Play M, Bubble for RBW, dan lain-lain, yang masing-masing mengelompokkan artis berdasarkan agensi mereka.
Cara kerja aplikasi Bubble dijelaskan sebagai pesan yang diterima oleh penggemar mirip dengan siaran langsung (broadcast). Jika penggemar mengirim pesan kepada idol dan mendapatkan perhatian, sang idol akan membalasnya. Proses pengiriman pesan dari idol juga diungkap oleh seorang idol K-Pop bernama Son Dong Pyo, yang menunjukkan langkah-langkah dari mengetikkan pesan hingga pesan sampai kepada penggemar.
Pengaruh Fenomena 'Anies Bubble' di Kalangan Penggemar dan Pemirsa Politik
Dalam beberapa hari terakhir, fenomena Anies Bubble juga membawa dampak signifikan di kalangan penggemar K-Pop dan pemirsa politik. Banyak yang mengekspresikan kekagumannya terhadap kreativitas akun tersebut dalam menggabungkan elemen-elemen idol K-Pop dengan kampanye politik.
Sebagai contoh, beberapa penggemar menyatakan bahwa kehadiran Anies di dunia K-Pop melalui akun @aniesbubble mungkin dapat membuka peluang lebih luas untuk mendekatkan politik dengan generasi muda, terutama yang aktif di dunia maya dan penggemar K-Pop.
Tantangan dan Potensi Lanjutan
Di samping kepopuleran yang cepat, fenomena Anies Bubble juga membawa tantangan. Beberapa pihak merasa bahwa mengadopsi gaya K-Pop dalam politik dapat mengaburkan batas antara hiburan dan isu serius seperti politik.
Sementara itu, potensi lanjutan fenomena ini juga membuka peluang baru dalam menggabungkan elemen kreatif dan politik untuk mencapai audiens yang lebih luas. Dalam era di mana politik dan media sosial semakin terkait erat, peristiwa seperti Anies Bubble memberikan perspektif baru tentang bagaimana kreativitas digital dapat membentuk persepsi politik.
Respon Netizen dan Harapan ke Depan
Respon netizen terhadap Anies Bubble sangat beragam. Ada yang mengapresiasi kreativitas dan inovasinya dalam menyampaikan pesan politik, sementara beberapa lainnya merasa bahwa politik seharusnya tetap serius dan terpisah dari dunia hiburan.
Seiring fenomena ini terus berkembang, banyak yang menantikan bagaimana Anies Bubble akan merespons dan beradaptasi terhadap berbagai respon dari masyarakat. Terlepas dari pendapat pribadi, keberhasilan atau kegagalan Anies Bubble dapat menjadi preseden penting untuk interaksi antara dunia politik dan budaya populer di era digital.
Tinggalkan Komentar