Teknologi.id - Pengguna Android seringkali
percaya bahwa aman untuk menginstal aplikasi dari Google Play. Pasalnya, Google
Play dianggap sebagai toko resmi untuk Android, dan semua aplikasi di sana
dipastikan telah diperiksa secara menyeluruh oleh moderator Google, bukan?
Namun, perlu diingat bahwa Google
Play memiliki lebih dari tiga juta aplikasi unik, yang sebagian besar
diperbarui secara berkala. Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua
aplikasi tersebut, bahkan bagi salah satu perusahaan terbesar di dunia sekalipun,
merupakan tugas yang sulit.
Para pembuat malware menyadari
hal ini dan mengembangkan berbagai teknik untuk menyusupkan karyanya ke Google
Play. Dihimpun dari Kaspersky, artikel ini akan membahas beberapa kasus
mencolok pada tahun 2023 terkait aplikasi berbahaya di toko resmi Android ini,
dengan total download mencapai lebih
dari 600 juta. Mari kita simak!
50,000 Download: iRecorder
Contoh pertama adalah aplikasi
iRecorder, yang pada awalnya merupakan aplikasi perekam layar yang tidak
mencurigakan. Namun, pada Mei 2023, peneliti menemukan bahwa lebih dari 50.000 download iRecorder telah terinfeksi oleh
Trojan akses jarak jauh AhMyth, yang membuat ponsel pengguna merekam suara
setiap 15 menit dan mengirimkannya ke server pembuat aplikasi.
620,000 Download: Trojan Subscribtion Fleckpe
Pada bulan Mei 2023, beberapa
aplikasi di Google Play ditemukan terinfeksi oleh Trojan Subscription
Fleckpe, dengan total 620.000 download.
Para peneliti mencatat bahwa aplikasi ini diunggah oleh pengembang yang
berbeda, menunjukkan taktik umum di mana para pelaku kejahatan menciptakan
banyak akun pengembang untuk menghindari pemantauan moderator.
1.5 Juta Download: Spyware China
Pada Juli 2023, dua manajer file
di Google Play dengan total 1,5 juta download
ditemukan mentransmisikan informasi pengguna ke server di China, termasuk
kontak, lokasi real-time, dan file foto, audio, dan video.
2.5 Juta Download: Adware Latar Belakang
Pada Agustus 2023 ditemukan 43
aplikasi, termasuk TV/DMB Player, Music Downloader, News, dan Calendar,
yang memuat adware dan secara rahasia memuat iklan ketika layar ponsel
mati. Total download mencapai 2,5
juta, dengan target utama adalah pengguna Korea.
20 Juta Download:
Aplikasi Penipuan Berjanji Hadiah
Studi awal 2023 mengungkapkan
beberapa aplikasi mencurigakan di Google Play dengan lebih dari 20 juta download. Berpura-pura sebagai pelacak
kesehatan, Mereka menjanjikan pengguna hadiah uang untuk melakukan kegiatan
seperti berjalan atau beraktivitas lainnya seperti melihat iklan atau
menginstal aplikasi lain Tetapi akhirnya mengecewakan pengguna karena akhirnya
pengguna tidak mendapat reward apapun.
Baca juga: Google Play Protect Menambah Fitur Pemindaian Real Time untuk Melawan Malware Android
35 Juta Download: Klon Game Minecraft dengan Adware
Pada April 2023 ditemukan 38 klon
game seperti Minecraft di Google Play dengan total 35 juta download yang menyembunyikan adware bernama HiddenAds yang
dapat mempengaruhi kinerja perangkat.
100 Juta Download: Pengumpulan Data dan Klik Palsu
Pada April 2023 juga ditemukan 60
aplikasi terinfeksi adware bernama Goldoson di Google Play dengan total
100 juta download. Goldoson
mampu menampilkan iklan tersembunyi dan mengumpulkan data pengguna secara
diam-diam.
451 Juta Download: Mini-Game yang Dapat Pengumpulan Data
Pada Mei 2023, peneliti menemukan
193 aplikasi berisi kode SpinOk di Google Play dengan total download 451 juta. Meskipun tugas
utamanya adalah menampilkan mini-game berhadiah, kode SpinOk juga dapat
mengumpulkan dan mengirim data pengguna ke server pengembangnya.
Bagaimana Menghindari Malware
di Google Play
Meskipun kasus ini mencolok,
penting untuk diingat bahwa app store resmi tetap menjadi sumber
aplikasi yang paling aman. Untuk melindungi diri:
- Periksa dengan cermat halaman aplikasi sebelum mengunduh dan fokus pada nama pengembang.
- Jangan hanya mengandalkan peringkat keseluruhan; tinjau ulasan negatif untuk mengetahui masalah aplikasi.
- Instal perlindungan handal di semua perangkat Android Anda untuk mendeteksi Trojan yang mencoba menyusup.
Penting untuk selalu berhati-hati, bahkan di app store resmi, karena keberadaan malware di Google Play lebih umum daripada yang kita kira.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)
Tinggalkan Komentar