Xiaomi Siap Hadirkan Chipset Buatan Sendiri, Rilis 2025!

Elysa Magrisia Herdiani . December 05, 2024

chipset Xiaomi

Teknologi.id - Xiaomi, salah satu produsen teknologi terkemuka asal China, dilaporkan akan segera menghadirkan inovasi besar dalam dunia smartphone. Perusahaan ini siap meluncurkan chipset buatan sendiri pada tahun 2025, sebuah langkah yang dapat mengubah persaingan di industri semikonduktor. Langkah ini tidak hanya menunjukkan ambisi Xiaomi untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm dan MediaTek, tetapi juga menggambarkan keseriusan mereka dalam membangun ekosistem teknologi yang terintegrasi, termasuk kendaraan listrik dan perangkat AI.

Baca juga: Komdigi Mau Batasi Transfer Pulsa & Terapkan Data Biometrik untuk Perangi Judi Online

Chipset Xiaomi: Teknologi Masa Depan

Menurut laporan Bloomberg dan India Today, Xiaomi sedang mengembangkan chipset menggunakan teknologi fabrikasi canggih, yaitu 5nm atau bahkan 3nm. Teknologi ini diharapkan mampu menyaingi chip dari perusahaan semikonduktor terkemuka seperti Qualcomm dan MediaTek. Chip ini kemungkinan akan diproduksi dengan bantuan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), salah satu pemain utama dalam industri semikonduktor di China.

Chipset buatan Xiaomi dirancang untuk memberikan keunggulan dalam hal:

  • Pemrosesan daya: Memberikan kinerja tinggi tanpa mengorbankan efisiensi.
  • Efisiensi energi: Menawarkan daya tahan baterai yang lebih baik.
  • Kemampuan AI: Mendukung fitur berbasis kecerdasan buatan yang semakin diminati oleh pengguna.

Langkah ini juga diharapkan mendukung ambisi Xiaomi dalam memperluas bisnis kendaraan listriknya, karena chipset buatan sendiri akan mempermudah integrasi perangkat di seluruh ekosistem teknologi perusahaan.

Sejarah Chipset Xiaomi: Dari Surge S1 ke Teknologi Baru

Ini bukan pertama kalinya Xiaomi mencoba memproduksi chip sendiri. Pada tahun 2021, Xiaomi meluncurkan Surge S1, chipset yang digunakan dalam smartphone Mi 5C. Meskipun tidak dilanjutkan ke generasi berikutnya, Surge S1 memberikan pengalaman berharga bagi Xiaomi dalam mengembangkan teknologi semikonduktor.

Kini, dengan investasi yang jauh lebih besar, Xiaomi diperkirakan akan berhasil menciptakan chipset yang lebih kompetitif dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Investasi Besar-Besaran dalam Penelitian dan Pengembangan

CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan dalam acara peluncuran Oktober 2024 bahwa perusahaan akan mengalokasikan 30 miliar yuan (sekitar Rp 66 triliun) untuk penelitian dan pengembangan pada tahun 2025. Fokus utama investasi ini adalah pada teknologi inti seperti:

  • Kecerdasan buatan (AI).
  • Sistem operasi yang lebih canggih.
  • Produksi chipset buatan sendiri.

Dukungan finansial ini memperlihatkan komitmen Xiaomi untuk menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi, tidak hanya di pasar smartphone tetapi juga di segmen teknologi lainnya.

Bagaimana Xiaomi Bersaing dengan Qualcomm dan MediaTek?

Selama bertahun-tahun, Xiaomi telah dikenal sebagai salah satu vendor ponsel pertama yang mengadopsi chipset terbaru dari Qualcomm. Sebagai contoh, Xiaomi 15 Series adalah smartphone pertama yang menggunakan Snapdragon 8 Elite. Namun, dengan memproduksi chipset sendiri, Xiaomi berpotensi mengurangi ketergantungan pada Qualcomm dan MediaTek, sekaligus meningkatkan kendali atas fitur dan performa perangkat mereka.

Dengan teknologi 3nm yang sedang dikembangkan, Xiaomi dapat menciptakan chipset yang lebih hemat energi dan mampu menjalankan fitur AI secara optimal. Ini dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, sekaligus memperkuat posisi Xiaomi sebagai inovator di industri smartphone.

Dampak pada Ekosistem Teknologi Xiaomi

Baca juga: Raksasa Chip Dunia Terpuruk, CEO Intel Pat Gelsinger Mundur

Chipset buatan sendiri tidak hanya akan digunakan pada smartphone, tetapi juga akan memperkuat ekosistem teknologi Xiaomi yang mencakup:

  • Kendaraan listrik: Integrasi yang lebih mulus antara perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Perangkat pintar berbasis AI: Meningkatkan kinerja dan kompatibilitas perangkat rumah pintar Xiaomi.
  • IoT (Internet of Things): Meningkatkan konektivitas antara berbagai perangkat Xiaomi.

Langkah ini juga memungkinkan Xiaomi untuk bersaing lebih agresif di pasar global, termasuk pasar premium yang saat ini didominasi oleh merek-merek seperti Apple dan Samsung.

Tantangan dan Harapan

Meskipun langkah ini terlihat menjanjikan, Xiaomi tetap menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal produksi massal chipset. Kemitraan dengan SMIC menjadi kunci untuk memastikan produksi berjalan lancar dan kompetitif. Selain itu, Xiaomi juga perlu menjaga hubungan baik dengan Qualcomm dan MediaTek, mengingat kedua perusahaan tersebut telah menjadi mitra penting selama bertahun-tahun.

Namun, jika sukses, chipset buatan sendiri akan menjadi tonggak sejarah bagi Xiaomi. Ini tidak hanya akan menguatkan posisi mereka di pasar smartphone, tetapi juga membuka peluang baru di sektor teknologi lainnya.

Rencana Xiaomi untuk meluncurkan chipset buatan sendiri pada tahun 2025 adalah langkah strategis yang dapat mengubah peta persaingan di industri teknologi. Dengan fokus pada teknologi fabrikasi 3nm dan investasi besar dalam penelitian, Xiaomi berpotensi menjadi pemain utama di pasar semikonduktor.

Kita tunggu gebrakan baru dari Xiaomi, yang tidak hanya akan membawa inovasi pada smartphone, tetapi juga pada seluruh ekosistem teknologi mereka. Apakah Xiaomi mampu mengalahkan dominasi Qualcomm dan MediaTek? Kita akan segera mengetahuinya!

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(emh)


Share :