Trik Cerdas WhatsApp Redam Signal dan Telegram

Muhammad Iqbal Mawardi . March 02, 2021

Foto: Wallpaper Cave

Teknologi.id – Keluarnya aturan privasi baru dari WhatsApp membuat banyak penggunanya berpaling pada layanan aplikasi chatting pesaing seperti Telegram dan Signal. Melihat hal tersebut, nampaknya WhatsApp tidak tinggal diam.

WhatsApp sebelumnya mungkin tak menduga aturan privasi baru itu akan meresahkan para penggunanya, terutama karena kebijakan berbagi data dengan Facebook. Angka download Telegram dan Signal pun langsung melesat. Pengguna mereka tumbuh jutaan dan menempati ranking satu aplikasi terpopuler di sejumlah negara.

WhatsApp pun mulai menyadari situasi dan gencar melakukan sosialisasi, terutama dengan pesan bahwa pesan pengguna tetap aman karena ada penyandian secara default. Tidak ada yang bisa membaca komunikasi pengguna kecuali pengirim dan penerima.

Di sisi lain, aturan privasi baru itu juga ditunda penerapannya dengan penambahan konsekuensinya yang diperlunak. Dari sebelumnya menghapus akun pengguna yang tidak menerima aturan privasi, akhirnya mereka tetap bisa memakai WhatsApp meskipun fungsi mengirim dan menerima pesan dibatasi jika tetap tidak menerima kebijakan baru hingga tanggal 15 Mei mendatang.

Baca juga: Cara Agar Foto di Grup WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis

"WhatsApp saat ini berada di puncak download smartphone iPhone dan Android. Yang lebih menarik lagi, kompetitornya yang paling serius telah terbenam. Signal meroket setelah kecaman pada WhatsApp, dipicu oleh headline media. Namun keramaian itu telah meredup," ucap Zak Doffman, pakar keamanan siber dalam kolomnya di Forbes.

Untuk meredam Signal, WhatsApp tidak menyasar sekuritinya yang memang lebih baik. Namun demikian, sosialisasi terus menerus WhatsApp pada 2 miliar penggunanya bahwa mereka tetap aman, mungkin membuat popularitas Signal semakin menurun.

Beralih ke Telegram yang jumlah penggunanya sudah menembus 500 juta pengguna. WhatsApp pun menyasar titik lemah Telegram, bahwa pesan yang dikirim di aplikasi ini tidak secara default dilindungi oleh enkripsi end to end.

"Kami melihat beberapa kompetitor kami mencoba mengklaim bahwa mereka tidak bisa melihat pesan orang. Jika sebuah aplikasi tidak menawarkan enkripsi end to end secara default, maka artinya mereka bisa membaca pesan Anda," ucap WhatsApp.

Walau tak menyebut nama, jelas bahwa yang dimaksud WhatsApp adalah Telegram. Kecerdikan strategi WhatsApp itu dinilai ampuh membuat WhatsApp relatif tidak tergoyahkan meski akan tetap menerapkan aturan privasi baru di 15 Mei nanti.

(MIM)


Share :