Teknologi.id - Jika kalian pernah melakukan kompresi file di dalam satu tempat, mungkin kalian sudah familiar dengan ZIP dan RAR. Kedua tipe kompresi file ini berfungsi untuk mengumpulkan beberapa file dalam satu berkas. ZIP dan RAR bisa membuat pengguna lebih mudah dalam memindahkan, mengunggah ataupun mengunduh file dalam satu paket.
Meskipun sekilas ZIP dan RAR memiliki kesamaan fungsi, kedua program ini memiliki perbedaan. Simak ulasannya berikut ini:
Baca juga: Siap Bersaing dengan Kompetitor, Nvidia Akan Akuisisi ARM
1. Proses ekstraksi
File yang menggunakan ZIP umumnya tidak perlu menggunakan aplikasi khusus karena sudah banyak platform yang dapat melakukan ekstrak file yang menggunakan format ZIP. Contohnya, pada Sistem Operasi Windows di komputer maupun di laptop dapat melakukan ekstrak file dengan mudah tanpa harus instal suatu aplikasi tertentu.
Untuk file yang menggunakan format RAR harus menggunakan aplikasi tertentu untuk dapat membuka file tersebut. Sehingga harus memasang aplikasi khusus pada komputer, laptop, maupun smartphone untuk dapat membukanya. Secara umum, format RAR dapat dibuka menggunakan aplikasi Winrar dan aplikasi lain sejenisnya.
2. Kecepatan kompresi
Perbedaan lainnya bisa kita lihat pada segi kecepatan saat dilakukan kompresi file. ZIP lebih unggul dibandingkan dengan RAR. Hal tersebut dikarenakan format ZIP memang mengutamakan sisi kecepatan kompresi dibandingkan hasil kompresi tersebut. Meskipun begitu, file tidak akan rusak karena format ZIP telah didesain sedemikian rupa agar file data tidak mengalami kerusakan saat dilakukan kompresi.
3. Batas kompresi
Baik ZIP maupun RAR memiliki batasan dalam melakukan kompresi data. RAR memiliki keunggulan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ZIP. Untuk batas kompresi pada RAR jumlahnya sangat besar yakni sekitar 8.589.934.591 GB. Jumlah yang fantastis tersebut membuat format RAR lebih banyak digunakan dibandingkan format ZIP. Sedangkan pada format ZIP, batas kompresi hanya mencapai 2 GB saja.
Format RAR juga dapat menkompresi file hingga 70% dari ukuran aslinya. Sedangkan pada format ZIP, kompresi file bisa ditekan sekitar 60% saja dari file aslinya. Meskipun begitu, kompresi file menggunakan RAR memang lebih lama dibandingkan ZIP, jadi harus menunggu cukup lama jika ingin menggunakan versi RAR.
Baca juga: Geser Saudi Aramco, Apple Kini Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Dunia
4. Segi keamanan
File-file yang dikirimkan ada yang sifatnya sangat rahasia dan tidak boleh dibuka sembarangan orang. Baik ZIP dan RAR memiliki kesamaan dalam hal melindungi file kompresi, namun keduanya memiliki cara yang berbeda dalam melakukan proteksi file. Untuk format RAR, proteksi file menggunakan password sudah termasuk sejak menginstalnya di komputer, laptop, maupun smartphone. Dengan begitu jika kalian ingin melakukan proteksi file kompresi menggunakan password dapat langsung digunakan pada aplikasi tersebut seperti Winrar. Sedangkan pada format ZIP, harus menggunakan aplikasi tambahan untuk melakukan proteksi menggunakan password. Hal ini tentunya cukup merepotkan dibandingkan dengan versi RAR.
5. Penggunaan Algoritma
Baik RAR maupun ZIP menggunakan jenis algoritma yang berbeda untuk dapat melakukan kompresi file. Untuk format yang menggunakan ZIP, algoritma yang digunakan adalah jenis Deflate. Sedangkan untuk RAR, jenis algoritma yang dipakai adalah LZMA. Selain dari sisi algoritma yang digunakan, kedua jenis kompresi file ini juga dibuat oleh orang yang berbeda. RAR di buat Ileh Eugene Roshal sedangkan ZIP dibuat oleh Phil Katz.
Baca juga: Benarkah Microsoft Edge Jadi Malware di Windows 7?
(lm)