Sampai saat ini salah satu kelemahan utama pada smartwatch adalah daya tahan baterainya. Kategori smartwatch analog atau hyybrid yang dipopulerkan oleh Withings (Nokia) berhasil memberikan solusi dari masalah tersebut. Mereka melupakan ekstensi layar digital sehingga baterainya dapat bertahan sampai berbulan-bulan. Sekarang giliran startup bernama LunaR yang mencoba untuk menyempurnakan premis smartwatch analog. Mereka memanfaatkan daya dari matahari. Ini merupakan pertama kalinya konsep tersebut diterapkan pada segmen smartwatch. Dibekali panel surya, LunaR smartwatch tidak perlu di charge sama sekali untuk menggunakannya. Dengan syarat smartwatch ini terekspos cahaya matahari yang cukup dari waktu ke watu. Perangkat akan memberi tahu penggunanya saat memasuki waktu untuk keluar dan membiarkannya memanen cahaya matahari. Tetapi LunaR juga tetap memberikan charger sebagai cadangan, ketika pengguna tidak sempat untuk keluar. LunaR didesain dengan minimalis. Smartwatch tersebut tahan terhadap air sampai kedalaman 50 meter. Di bagian sisinya terdapat sepasang tombol dan sebuah crown untuk menetapkan waktu. Perangkat ini menggunakan pergerakan mekanik ketimbang menyinkronisasikan waktu dengan smartphone. Fungsi yang dimiliki LunaR tidak kalah sederhana dari penampilannya. Perangkat ini dapat memberikan notifikasi dan juga dapat berfungsi sebagai activity tracking. Notifikasi ditampilkan dari sebuah LED pada angka 12. Berbagai warna dari LED akan menyala untuk aplikasi yang berbeda. Activity tracking yang bisa dilakukan LunaR hanya bisa memonitor jumlah langkah kaki saja. Perangkat tersebut tidak dilengkapi dengan sensor untuk monitor jantung ataupun NFC untuk pembayaran elektronik. Meski seperti itu perangkat ini menawarkan fitur sleep tracking bagi penggunanya. Harga yang ditawarkan untuk LunaR adalah US$ 138 sampai US$ 239. Sumber: Dirangkum dari DailySocial.id