Sebagai pekerja teknik sipil, dapat dikatakan penting dalam memahami dua material yang biasa disebut Geotextile dan Geomembran secara lebih mendalam. Karena keduanya merupakan jenis material yang memiliki peranan cukup besar pada dunia konstruksi.
Tidak dapat dipungkiri dari namannya material ini memiliki kemiripan, geotextile dan geomembran sama-sama memiliki kata geo. Namun bagi mereka yang baru saja terjun pada bisnis konstruksi, pastinya agak kesulitan dalam membedakan kedua jenis material tersebut.
Banyak orang mungkin beranggapan bahwa kalau kedua nama tersebut memang berasal dari bahan geosintetik yang sama. Tetapu pada kenyataannya, dua nama tersebut terbuat dari bahan yang benar-benar berbeda. Tidak banyak orang yang bisa memahami perbedaan dari kedua nama tersebut. Berikut penjelasan dari kedua material tersebut:
Geomembran
Dari segi kinerja geomembran memiliki perbedaan dengan geotextile. Material ini mempunyai bahan dasar yang terbuat dari Polietilen yang berdensitas tinggi.
Bahan ini dikenal penggunaannya sebagai pelapis anti kedap pada kolam dan sejenisnya. Sedangkan pada Geotextile bahan dasarnya terbuat dari kain non woven yang memiliki fungsi utama sebagai perkuatan pada tanah agar aliran air tidak menggerus butiran tanah.
Impermebel dari material geomembran ini cukup bergantung pada jenis bahan plastic yang digunakan. Kedua bahan tersebut biasanya digunakan secara bersamaan saat pembuatan sebuah konstruksi, karena memiliki fungsi yang baik ini akan membuat kombinasi yang lebih kuat.
Geotextile
Jenis material ini dipasaran memiliki dua tipe berbeda, yaitu geotextile woven dan geotextile non woven. Geotextile wovenmemilki lembaran yang terbuat dari anyaman material berbahan dasar Polypropylene (PP) atau Polyester (PET). Jika dilihat sekilas dari bentuknya seperti anyaman karung beras tetapi bedanya geotextile woven ini memiliki kuat tarik, kuat tusuk, dan kuat sobek yang cukup tinggi.
Sedangkan Geotextile non woven dibuat dengan proses termal, kimia, mekanis. Teknik kombinasi ini menggunakan mesin yang berteknologi tinggi. Material ini mempunyai bahan dasar Polyester fibre dan ada juga polypropylene, jika dilihat dari bentuk fisiknya sangat berbeda dari geotextile woven lebih mirip seperti karpet.
Keunggulan dan Karakteristik
Geotextile mempunyai sifat penguatan, dan juga filtrasi.Ia memiliki fitur seperti bobot rendah, kuat tarik tinggi, permeabilitas, tahan panas, anti beku, dan sangat tahan terhadap korosi. Geotextile, terbuat dari kain dan bukan tenunan terutama digunakan untuk lapisan bawah tanah yang terkonsolidasi.
Geomembrane menggunakan film plastik yaitu bahan anti rembesan yang sudah banyak dikenal. memiliki berat jenis yang kecil, perpanjangan yang kuat, lentur, tahan terhadap korosi, tahan panas rendah, dan tahan beku. geomembran, dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan agar mendapatkan kekuatan.
Penggunaan Geomembran dan Geotextile
Geomembran pada dasarnya digunakan sebagai pencegahan rembesan atau anti kedap, sedangkan geotextile biasanya digunakan untuk memperkuat struktur tanah. Kedua bahan geosintetik ini dapat digunakan secara bersamaan pada satu konstruksi.
Geotextile cukup banyak digunakan sebagai stabilisasi pada tanah, separator tanah lunak, konstruksi jalan perkebunan, jalan raya, system drainase pipa perforated, pekerjaan curing beton, lapis separator pekerjaan reklamasi, proteksi pada geomembran, dll.
Geomembran digunakan untuk tempat pembuangan limbah, pembuagan sampah akhir, penampungan debu batubara, lapis kedap danau, system drainase pengairan, kolam tambak, pertambangan emas , dll.
Kesimpulan
Dari kedua material geosintetik tersebut ada kesamaan dan juga perbedaan antara geotextile dan geomembran. Masing-masing banyak digunakan pada proyek pekerjaan tanah. Geotekstil dan Geomembrane sangat tepat dipilih untuk banyak proyek konstruksi.