Pengadaan laptop lokal untuk pelajar memiliki tujuan untuk mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, pengadaan laptop juga ditujukan untuk menggaet lebih banyak sumber daya manusia lokal di industri perangkat keras.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah telah menyiapkan anggaran senilai Rp 3,7 triliun. Anggaran tersebut berasal dari dua sumber yakni pemerintah daerah Rp 2,4 triliun melalui Dana Alokasi Khsus (DAK).
Untuk anggaran Rp 1,3 triliun untuk 189 ribu laptop berasal dari pemerintah pusat, sedangkan untuk 284 ribu laptop berasal dari DAK.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan estimasi harga laptop yang telah beredar beberapa waktu lalu telah ditentukan berdasarkan skema harga yang mengacu pada aturan pengadaan barang.
Pengadaan laptop untuk pelajar dengan spesifikasi OS Chromebook tersebutnya nantinya akan diproduksi oleh enam produsen dalam negeri. Enam produsen lokal yang akan memproduksi ratusan ribu laptop hingga 2022 antara lain Axioo, Advan, Evercross, SPC, TSMID, dan Zyrex.
Wikan pada pers virtual pada selasa (3/08/2021) juga menambahkan bahwa harga laptop akan mengikuti mekanisme pengadaan barang dan jasa di e-catalog. Serta akan ada aspek persaingan serta kualitas.
Ini Aturan Transportasi Selama PPKM Diperpanjang