Ilmuan Kembangkan AI Pemindai Penyakit Mata, Terobosan Baru?

Sulthon Reza . October 12, 2021


Foto: Mona Health

Teknologi.id - Kelompok peneliti internasional dari Australia, China, dan Amerika Serikat telah mengembangkan sistem AI yang dapat mendeteksi dan memantau penyakit retina dalam skala yang lebih besar.


Para peneliti dari Monash University, Sun Yat-sen University, Beijing Eaglevision Technology, Beijing Tongren Eye Centre, Capital Medical University, dan University of Miami Miller School telah mengembangkan sistem CARE (Comprehensive AI Retinal Expert) yang komprehensif.


Sistem CARE, menurut para peneliti, dikembangkan menggunakan fotografi fundus yang dikombinasikan dengan deep-learning system, yang dilatih menggunakan data dari studi kasus penyakit retina di dunia nyata. Kemudian diuji secara eksternal menggunakan foto fundus yang dikumpulkan dari pengaturan model klinis, dan kemungkinan besar sistem ini akan diadopsi.


Fotografi fundus adalah proses pengambilan foto bagian dalam mata melalui pupil untuk menyaring penyakit retina.


Menurut profesor asosiasi Zongyuan Ge dari departemen insinyur sistem kelistrikan dan komputer Monash University, "Sistem CARE dilatih untuk mengidentifikasi 14 kelainan retina yang paling umum menggunakan 207.228 foto fundus berwarna yang berasal dari 16 pengaturan klinis di Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Eropa, dengan penyakit yang berbeda".




Foto: AAO

"CARE divalidasi secara internal menggunakan 21.867 foto dan diuji secara eksternal menggunakan 18.136 foto yang dikumpulkan secara prospektif dari 35 pengaturan dunia nyata di seluruh China, termasuk delapan rumah sakit tersier, enam rumah sakit komunitas, dan 21 pusat pemeriksaan fisik."


Kinerja CARE selanjutnya dibandingkan dengan 16 dokter mata dan diuji menggunakan kumpulan data dengan etnis non-Tiongkok dan jenis kamera yang sebelumnya belum digunakan. Dari pengujian ini, Ge mengatakan, kinerja sistem CARE mirip dengan dokter mata profesional dan sistem mempertahankan kinerja identifikasi yang kuat ketika diuji menggunakan kumpulan data non-Tiongkok.


"Temuan ini menunjukkan bahwa sistem ini akurat jika dibandingkan dengan hasil profesional dan dapat memungkinkan lebih banyak pengujian dilakukan dalam skala yang lebih besar" tambahnya


Para peneliti berharap untuk membuat sistem CARE tersedia secara komersial di China, kemudian di kawasan Asia Pasifik, dan berencana untuk membangun database gambar secara global yang nantinya dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit retina dengan lebih baik.


(MSR)

Share :