Pada aplikasi WhatsApp, pengguna bisa melakukan chatting dengan pengguna yang lain, baik melalui aplikasi atau web, tetapi tidak bisa mengirim gambar dan meng-upload Status.
Baca juga: Cara Hide Akun Instagram Agar Tak Bisa Dilihat Orang lain
Situs DownDetector menunjukkan gangguan yang terjadi pada Facebook dan Instagram terjadi di banyak negara seperti Amerika Serikat, Peru, Inggris, India, Kanada, Turki, Filipina, dan Indonesia.
Sejauh ini belum ada keterangan lebih jelas mengenai penyebab tumbangnya layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Tetapi setelah satu jam tumbangnya Facebook, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu memberikan keterangan melalui media sosial Twitter dan meminta maaf atas gangguan yang terjadi.
We're focused on working to resolve the issue as soon as possible, but can confirm that the issue is not related to a DDoS attack.
— Meta (@Meta) March 13, 2019
Facebook menegaskan masalah ini bukanlah disebabkan oleh serangan DDoS (distributed denial-of-service) dari hacker.
Serangan DDoS adalah serangan siber dimana peretas sengaja menyerang server layanan tertentu. Caranya dengan membanjiri server layanan itu dengan lalu lintas yang sangat tinggi, sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain.
Serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak. Sejak meledaknya era internet, serangan ini makin marak dilakukan peretas untuk melumpuhkan suatu situs.
Rencana Penggabungan
Uniknya, gangguan ketiga layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp terjadi di tengah rencana besar untuk menjalankan proyek penggabungan sistem pada layanan mereka untuk saling terhubung dan bisa berkirim pesan satu sama lain.
Nantinya pengguna bisa berkirim pesan langsung, antara WhatsApp, Facebook, dan Instagram, tanpa harus meninggalkan aplikasi yang digunakan.
Baca juga: Cara Mengatasi Tidak Bisa Upload Foto dan Video di Instagram
Ada spekulasi bahwa gangguan yang dialami oleh Facebook, Instagram, dan WhatsApp terjadi akibat rencana Facebook untuk menggabungkan infrastruktur back-end di balik semua aplikasi ini. Namun rencana penggabungan ini dikabarkan belum akan terwujud pada tahun 2019, melainkan 2020 atau lebih dari itu. (DWK)