Teknologi.id - Kecerdasan Buatan (AI) telah muncul sebagai kekuatan transformatif, mengubah industri dan merevolusi berbagai aspek kehidupan kita. AI telah menjadi pesaing yang tangguh di dunia Teknologi Informasi (IT) dan penciptaan kode, membawa janji dan tantangan. Seiring teknologi AI terus maju dengan kecepatan yang luar biasa, muncul kekhawatiran tentang potensinya untuk menjadikan beberapa peran pekerjaan khusus dalam sektor IT usang dalam waktu yang sangat singkat. Emad Mostaque, CEO Visioner dari Stability AI, telah vokal tentang dampak mendalam AI pada tenaga kerja global, dengan memprediksi bahwa banyak pekerja mungkin segera digantikan oleh otomasi AI. Terutama, tenaga kerja IT di India, yang merupakan pemain signifikan dalam industri teknologi global, menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan yang besar pada tahun 2025. Dalam konteks ini, sejumlah besar profesional IT, termasuk pembuat kode dan programmer tingkat tiga, berisiko menghadapi kepunahan dalam waktu dekat.
Efek integrasi AI dalam pasar kerja sudah mulai terasa, dengan para profesional IT di India berada di garis depan perubahan mendasar ini. Emad Mostaque menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kerja IT di India kemungkinan akan kehilangan pekerjaan mereka dalam satu atau dua tahun mendatang. Khususnya, para pembuat kode yang terlibat dalam pekerjaan outsourcing dan programmer tingkat tiga diperkirakan akan paling terdampak oleh otomasi AI. Perkembangan tak kenal lelah dalam pengembangan perangkat lunak berbasis AI kemungkinan akan mengganggu permintaan tradisional akan tenaga kerja IT, terutama mereka yang terlibat dalam praktik pengkodean konvensional.
Emad Mostaque menyoroti faktor krusial yang menentukan penggantian pekerjaan oleh AI - sifat dari pekerjaan itu sendiri. Peran pekerjaan yang secara utama melibatkan tugas-tugas berbasis komputer dan minim interaksi manusia menjadi lebih rentan terhadap otomasi. Sayangnya, banyak peran dalam IT dan penciptaan kode masuk ke dalam kategori ini, sehingga membuat mereka sangat rentan digantikan oleh sistem AI. Seiring algoritma AI semakin canggih dan mampu belajar dari kumpulan data yang besar, tugas-tugas tradisional yang dilakukan oleh para programmer manusia semakin mudah diulang oleh mesin-mesin berbasis AI.
Baca Juga 6 Perkejaan dengan Gaji hingga $375.000 Berkat AI!
Integrasi AI dalam proses pengembangan perangkat lunak telah menciptakan era inovasi baru. Alat dan sistem berbasis AI kini dapat melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh para programmer manusia. Platform pemrograman otomatis dan algoritma pengkodean berbasis AI telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, memungkinkan pengembangan perangkat lunak dengan lebih sedikit sumber daya manusia. Sementara ini merupakan lompatan besar dalam kemajuan teknologi, sekaligus menyiratkan ancaman potensial terhadap keamanan pekerjaan pembuat kode dan programmer konvensional.
Dampak AI tidak hanya sebatas penggantian pekerjaan; namun, juga berdampak pada jenis pekerjaan yang tersedia dalam industri IT. Sejarahnya, pekerjaan IT yang di-outsourcing ke negara-negara seperti India didorong, sebagian, oleh keuntungan biaya. Namun, seiring otomasi AI semakin populer, permintaan akan tenaga kerja besar kemungkinan akan menurun, menyebabkan pergeseran potensial dalam tren pekerjaan. Selain itu, peran yang memerlukan atribut manusiawi unik seperti pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan pemecahan masalah lebih sedikit kemungkinan sepenuhnya digantikan oleh AI, menawarkan harapan di tengah transformasi yang mengganggu ini.
Baca Juga Kekurangan AI Terhadap Kemanusiaan: AI di Tempat Kerja
Emad Mostaque menyoroti India sebagai negara dengan risiko tinggi kehilangan pekerjaan akibat integrasi AI. Salah satu faktor kontributor utama adalah ketiadaan undang-undang ketenagakerjaan yang kuat yang dapat melindungi pekerja dari penggantian oleh otomasi AI. Ketidakhadiran perlindungan pekerja yang komprehensif menimbulkan keprihatinan tentang besarnya potensi kehilangan pekerjaan di sektor IT di India.
Evolusi cepat AI tanpa disangkal sedang mengubah lanskap IT dan penciptaan kode, dengan efek yang jelas terlihat pada pasar kerja. Meskipun prediksi Emad Mostaque tentang kepunahan sejumlah pekerjaan IT tertentu di India dalam dua tahun mendatang adalah mengkhawatirkan, penting untuk diakui bahwa dampak AI pada pasar kerja adalah fenomena yang kompleks dan mendalam. Besarnya penggantian pekerjaan akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kecepatan perkembangan teknologi AI, efektivitas undang-undang ketenagakerjaan dalam melindungi hak-hak pekerja, dan adaptabilitas pasar kerja terhadap perubahan transformasional ini. Saat AI terus berkembang, penting bagi para profesional IT dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi perubahan ini dan secara kolaboratif mengembangkan strategi untuk tenaga kerja yang hidup berdampingan secara harmonis dengan teknologi AI. Mengadopsi AI sebagai alat yang kuat daripada takut akan pengganggu pekerjaan dapat membuka jalan menuju masa depan yang makmur di mana manusia dan mesin melengkapi kelebihan masing-masing untuk mencapai inovasi dan kemajuan yang tak tertandingi di dunia IT dan di luar itu.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(law)