Teknologi.id - Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan aplikasi digital bernama KLINIKOO Dental Scanning yang mampu mendeteksi gigi berlubang dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan Artificial Intelligence (AI). Inovasi ini diusung oleh Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, yang dipimpin oleh Dr. Eng. Igi Ardiyanto, S.T., M.Eng.
Tim melihat adanya permasalahan pada lebih dari separuh penduduk Indonesia mengalami masalah gigi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, sekitar 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah pada gigi dan mulutnya dan hanya sekitar 7% anak di Indonesia terbebas dari penyakit gigi berlubang (karies). Namun hanya 10,2% penduduk Indonesia yang mengakses layanan kesehatan gigi. Hal ini antara lain dikarenakan masyarakat itu sendiri belum menyadari ada masalah yang terjadi pada kesehatan gigi dan mulutnya. Berangkat dari hal tersebut, Tim Riset Fakultas Teknik UGM bekerja sama dengan PT. Ceria Inovasi International (KLINIKOO) untuk membuat aplikasi KLINIKOO Dental Scanning yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun hanya dengan sekali foto secara mandiri.
Baca juga artikel tentang inovasi mahasiswa Indonesia : Keren! Mahasiswa ITS Gagas Alat Pendeteksi Tsunami 30 Menit Lebih Awal
“Kami melakukan riset dengan teknologi computer vision dan machine learning serta mengembangkan algoritma AI yang mampu menganalisis gambar gigi dan mendeteksi keberadaan lubang gigi dari gambar gigi tersebut layaknya dilakukan seorang dokter gigi,” papar Igi kepada wartawan saat Konferensi Pers di Ruang Fortakgama, Jumat (23/12).
Dukungan Kedaireka Kemendikbudristek
Igi yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi Sarjana Teknik Biomedis Fakultas Teknik UGM menyampaikan bahwa kegiatan riset dan pengembangan ini sudah diinisasi sejak tahun 2021 lalu melalui program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM, Toyohashi University of Technology (Jepang), dan KLINIKOO. Dari program tersebut, dihasilkan prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi meskipun dengan akurasi yang terbatas.
Selanjutnya dengan dukungan Matching Fund Kedaireka 2022 Kemendikbudristek, riset dan pengembangan tersebut dilakukan lebih intensif dengan jumlah data gigi yang jauh lebih banyak hingga mencapai 10.000 foto gigi. Dengan riset yang lebih intensif dalam algoritma AI dan jumlah data yang cukup besar menghasilkan hasil akurasi yang lebih baik.
“Bisa diperoleh hasil riset yang baik, berupa aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi lubang gigi berdasar foto dengan akurasi lebih dari 80%,”tutur Igi.
Ajak Masyarakat Coba Aplikasi
Saat ini kamu sudah bisa mengakses Aplikasi secara gratis melalui tautan https://ugm.id/klinikoo.
Namun perlu diketahui Applikasi tersebut masih dalam tahap uji coba. Dilansir dari laman liputan Universitas Gajah Mada, dalam waktu dekat KLINIKOO Dental Scanning akan dirilis di Google Play dengan harapan untuk memudahkan masyarakat mendeteksi dini terkait persoalan kesehatan gigi. CEO KLINIKOO, M, Andy Zaky berharap dengan aplikasi yang dapat menjadi early warning, masyarakat dapat segera mengambil tindakan untuk menangani masalah kesehatan giginya.
(ak)