
Foto: Rest Of World
Teknologi.id – Jutaan pengguna WhatsApp di Rusia baru saja dikejutkan dengan penurunan performa layanan yang signifikan. Aplikasi pesan instan paling populer di dunia tersebut dilaporkan menjadi sangat lambat atau "lelet" sejak Selasa (23/12/2025). Setelah ditelusuri, gangguan ini ternyata merupakan langkah pembatasan yang disengaja oleh pemerintah Rusia.
Pihak WhatsApp secara terbuka menuding pemerintah Rusia sengaja membatasi layanannya. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mencabut hak lebih dari 100 juta warga Rusia dalam melakukan komunikasi pribadi yang aman dan terenkripsi, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.
Alasan Keamanan dan Tuduhan Penipuan
Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, memberikan pembelaan terkait langkah pembatasan bertahap tersebut. Otoritas Rusia menuduh WhatsApp sering kali disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengorganisir aksi kejahatan yang serius.
Menurut Roskomnadzor, WhatsApp digunakan sebagai alat untuk mengorganisir aksi teror, merekrut pelaku kejahatan, hingga melakukan berbagai modus penipuan terhadap warga Rusia. Selain itu, WhatsApp dinilai terus melanggar hukum setempat terkait aturan penyimpanan data dan kewajiban memberikan informasi kepada aparat penegak hukum Rusia jika dibutuhkan.
Baca juga: Bukan Sekadar Chat, WhatsApp Bisa Scan Dokumen dan Terintegrasi Meta

Foto: Reuters
Ancaman Blokir Total dan Aplikasi "MAX"
Gangguan "lelet" ini disebut sebagai tahap awal. Roskomnadzor telah memperingatkan bahwa WhatsApp akan diblokir sepenuhnya di seluruh wilayah Rusia jika terus mengabaikan aturan hukum nasional.
Sebagai alternatif, pemerintah Rusia kini gencar mendorong warganya untuk beralih ke aplikasi pesan lokal bernama MAX. Pemerintah mengklaim MAX adalah solusi komunikasi yang aman dan terintegrasi langsung dengan berbagai layanan pemerintah. Namun, langkah ini menuai kritik dari berbagai pihak yang khawatir bahwa aplikasi buatan lokal tersebut akan digunakan pemerintah untuk memantau aktivitas pribadi warga secara lebih ketat.
Baca juga: Lebih Praktis! Update Status WhatsApp Kini Bisa Lewat Laptop
Ketegangan yang Kian Mendalam
Perselisihan antara pemerintah Rusia dengan perusahaan teknologi Barat sebenarnya sudah memanas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 lalu. Sebelumnya, Rusia telah memblokir akses ke Facebook dan Instagram, serta melakukan pelambatan (throttling) pada layanan YouTube.
Bagi WhatsApp, yang menggunakan sistem enkripsi end-to-end, mematuhi permintaan pemerintah Rusia untuk memberikan akses data komunikasi adalah hal yang mustahil secara teknis tanpa merusak privasi seluruh pengguna. Inilah yang menjadi titik buntu antara perusahaan milik Meta tersebut dengan otoritas Rusia.
Kondisi WhatsApp yang dibuat lelet di Rusia adalah contoh nyata bagaimana teknologi komunikasi sering kali menjadi sasaran di tengah ketegangan geopolitik. Bagi warga Rusia, komunikasi di akhir tahun 2025 ini tampaknya harus menghadapi tantangan besar antara menjaga privasi atau beralih ke aplikasi yang disetujui pemerintah.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)