Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Aceh: 94% Site Kembali Beroperasi Normal

Wildan Nur Alif Kurniawan . December 31, 2025


Foto: Medcom

Teknologi.id – Di tengah upaya masif pemerintah dan berbagai lembaga untuk memulihkan wilayah Aceh pascabencana alam yang melanda baru-baru ini, sektor telekomunikasi menjadi salah satu pilar krusial yang mendapatkan perhatian utama. Telkomsel, sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, secara resmi menegaskan komitmen berkelanjutannya untuk mendukung penuh proses pemulihan di Serambi Mekkah. Langkah ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana Sumatra yang diselenggarakan di Banda Aceh pada Selasa (30/12/2025), di mana Telkomsel memaparkan berbagai progres konkret terkait perbaikan jaringan dan pemberian bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.

Keberadaan konektivitas yang andal di wilayah bencana bukan sekadar kebutuhan gaya hidup, melainkan sarana vital untuk koordinasi evakuasi, penyaluran logistik, hingga komunikasi darurat antarwarga. Telkomsel menyadari bahwa ketersediaan sinyal adalah "napas" bagi efektivitas kerja Satgas dan keberlangsungan hidup masyarakat di masa transisi. Oleh karena itu, percepatan normalisasi infrastruktur telekomunikasi menjadi prioritas tertinggi dalam agenda operasional perusahaan di penghujung tahun 2025 ini.

Progres Pemulihan Jaringan dan Penggunaan Genset Darurat

Dalam laporannya, Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, mengungkapkan bahwa tim teknis di lapangan telah bekerja tanpa henti untuk mengembalikan kualitas layanan ke titik normal. Hingga laporan ini dirilis, sebanyak 94% dari total base transceiver station (BTS) atau site Telkomsel yang terdampak di seluruh wilayah Aceh telah berhasil dipulihkan dan beroperasi secara penuh. Angka ini menunjukkan progres yang sangat positif mengingat tantangan geografis dan kerusakan infrastruktur pendukung yang dialami di beberapa titik bencana.

Meskipun mayoritas jaringan telah stabil, terdapat sekitar 5% site yang masih berada dalam kondisi terdampak akibat keterbatasan pasokan listrik dari jaringan utama. Menanggapi kendala ini, Telkomsel telah mengerahkan dukungan genset secara masif untuk memastikan layanan telekomunikasi tetap menyala di lokasi-lokasi kritis tersebut. Langkah ini merupakan bukti dedikasi perusahaan agar masyarakat di daerah terpencil yang masih mengalami pemadaman listrik tetap bisa terhubung dengan dunia luar dan mengakses informasi darurat yang mereka butuhkan.

Baca juga: Korban Bencana Sumut Dapat Internet Gratis dari Telkomsel, Ini Cara Aktivasinya


Foto: Metro Daily

Kontribusi Sosial dan Penyediaan Fasilitas Air Bersih

Dukungan Telkomsel dalam pemulihan Aceh tidak hanya terbatas pada aspek teknis jaringan semata. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), Telkomsel telah menyalurkan berbagai bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Bantuan tersebut mencakup penyediaan pakaian layak pakai, perangkat komunikasi darurat, hingga penyediaan dapur umum di wilayah-wilayah yang paling parah terdampak, seperti Aceh Tamiang.

Salah satu inisiatif menonjol yang dilakukan adalah program penyediaan air bersih. Kerusakan infrastruktur lingkungan seringkali menyebabkan sumber air warga tercemar pascabencana. Dengan menghadirkan sistem air bersih, Telkomsel berupaya menjaga standar kesehatan masyarakat di posko-posko pengungsian. Integrasi antara dukungan teknologi dan bantuan kemanusiaan ini dirancang untuk memberikan dampak yang lebih menyeluruh bagi proses kebangkitan masyarakat Aceh dari keterpurukan.

Baca juga: Telkomsel Rilis Paket Nataru: 70 GB + Netflix Cs Cuma Rp150 Ribu

Dukungan Konektivitas Gratis di Hunian Sementara (Huntara)

Menatap masa transisi dari masa darurat ke masa pemulihan jangka panjang, pemerintah kini tengah mempercepat pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Menanggapi hal tersebut, Telkomsel telah berkomitmen untuk melengkapi fasilitas Huntara dengan akses internet WiFi gratis. Fasilitas ini diharapkan dapat membantu anak-anak usia sekolah tetap dapat belajar secara daring serta mempermudah para kepala keluarga dalam mencari informasi pekerjaan atau mengelola bantuan secara mandiri.

Akses WiFi gratis di lokasi Huntara merupakan langkah strategis untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat terdampak. Dengan adanya internet gratis, warga tidak perlu khawatir mengenai kuota data untuk berkomunikasi dengan kerabat jauh atau mengakses layanan administrasi publik yang kini mayoritas telah berbasis digital. Hal ini sejalan dengan visi Telkomsel untuk menciptakan inklusivitas digital di setiap lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang berada dalam kondisi sulit.

Penyesuaian Layanan dan Paket Komunikasi Terjangkau

Selain bantuan fisik, Telkomsel juga menghadirkan berbagai skema keringanan layanan bagi pelanggan setianya di Aceh. Perusahaan menyediakan paket komunikasi khusus dengan harga terjangkau guna memastikan biaya komunikasi tidak menjadi beban tambahan bagi masyarakat. Selain itu, terdapat kebijakan penyesuaian tagihan bagi pelanggan pascabayar (Halo) di wilayah terdampak yang mengalami kendala finansial akibat bencana.

Kebijakan ini merupakan bentuk empati perusahaan terhadap kondisi ekonomi warga Aceh yang sedang goyah. Nugroho menegaskan bahwa berbagai dukungan ini akan terus diberikan hingga status kedaruratan bencana di Aceh resmi dicabut oleh pemerintah. Fleksibilitas layanan ini diharapkan dapat memberikan ketenangan pikiran bagi warga, sehingga mereka dapat lebih fokus pada proses pemulihan rumah tangga dan lingkungan mereka masing-masing.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Masa Depan Aceh yang Lebih Tangguh

Keberhasilan pemulihan Aceh sangat bergantung pada koordinasi yang apik antara pemerintah pusat, daerah, kementerian, BUMN, dan sektor swasta. Rapat Koordinasi di Banda Aceh tersebut menjadi wadah sinkronisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pemberian bantuan. Telkomsel bekerja sama erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta PLN untuk menyelaraskan perbaikan jaringan komunikasi dengan pemulihan pasokan energi listrik.

Melalui sinergi ini, Telkomsel yakin bahwa Aceh akan mampu bangkit lebih cepat dan lebih kuat. Perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya mengembalikan kondisi ke masa sebelum bencana, tetapi juga membangun infrastruktur telekomunikasi yang lebih tangguh (resilient) terhadap potensi gangguan alam di masa depan. Semangat "Aceh Bangkit" menjadi pemacu bagi seluruh personil Telkomsel di lapangan untuk terus memberikan layanan terbaik bagi bumi Serambi Mekkah.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Share :