Setelah BSI, Kini Hacker Bobol BFI Finance

Hayuni Alfiana P. . May 25, 2023

Foto: Bisnis.com

Teknologi.id - Usai masalah pembobolan yang terjadi pada Bank Syariah Indonesia (BSI), kini PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) mengonfimasi sistemnya diserang hacker. 

Sama seperti BSI, mulanya BFI Finance menginformasikan jika sistem mereka bermasalah, kemudian setelah dicek rupanya hal itu terjadi karena mereka mengalami serangan siber. Hal tersebut berdasarkan surat yang diberikan BFI Finance kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia.

“Kami informasikan pada 21 Mei 2023, perseroan mengalami serangan siber,” ujar Sudjono selaku Finance Director and Corporate Secretary BFI Finance Indonesia dalam keterangan resmi. Akibat serangan siber ini, layanan dari BFI Multifinance mengalami gangguan selama 4 hari, sejak Minggu (21/05) hingga Rabu, (24/05).

Masih mengalami gangguan dan belum stabil, pihak BFI Finance menyiapkan antisipasi dengan melakukan temporary switch off beberapa sistem utama yang menyebabkan terganggunya layanan kepada konsumen dan sebagian kegiatan operasional Perseroan.

Baca Juga: 7 Jenis Serangan Social Engineering dari Hacker yang Harus Kamu Tahu serta Contohnya

Perusahaan tersebut juga telah memastikan bahwa hingga saat ini masih belum ada indikasi terjadinya kebocoran data konsumen. Tak hanya itu, BFI Finance juga sudah melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol penanganan. Langkah lainnya pun telah dilakukan termasuk melakukan pemulihan layanan konsumen secara berturut dan meminta cyber security consultant untuk terus membantu perusahaan dalam menangani masalah ini. 

Seperti yang diketahui, BFI Finance merupakan perusahaan yang menangani pembiayaan dengan menawarkan berbagai bantuan pembiayaan, termasuk kredit elektronik, alat berat, hingga kendaraan bermotor.

Sampai berita ini diterbitkan, masih belum terungkap siapa sosok di balik terserangnya sistem BFI Finance. Namun, dengan adanya peristiwa tersebut menambah daftar hitam serangan siber yang mulai menargetkan layanan keuangan di Indonesia. Terutama pada tahun ini, sebab beberapa waktu lalu publik digemparkan dengan berita BSI yang terserang hacker Ransomware Lockbit dengan klaim telah mencuri data pengguna sebesar 1.5 TB data. 

Dengan terserangnya sistem pelayanan, banyak masyarakat yang mulai mengeluh perihal kapan sistem BFI Finance dapat stabil kembali. Tentu saja hal itu berkaitan dengan angsuran yang ingin mereka bayar agar tidak menumpuk dan menambahkan denda. Mereka mulai meramaikan komentar di postingan media sosial resmi BFI Finance. 

Baca Juga: Dampak-Dampak Ransomware Bagi Perusahaan, Kejahatan Siber yang Sempat Menimpa BSI

Namun, pihak BFI Finance juga menginformasikan jika mereka sudah dalam tahap pemulihan pelayanan dan proses pembayaran sudah bisa dilakukan melalui virtual account dari beberapa bank terkemuka. 

Kejadian ini menimbulkan banyak rasa khawatir masyarakat. Menanggapi masalah ini, Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital, Alfons Tanujaya, membagikan pandangannya yang mengatakan jika para pelaku kejahatan siber cenderung mengincar institusi keuangan, karena motivasi utama mereka adalah mendapatkan keuntungan secara finansial. Baik dari pihak perusahaan maupun orang-orang yang datanya dicuri.

Sebelumya, Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mengalami gangguan layanan di ATM maaupun mobile banking (m-banking). Berita peretasan sistem tersebut sontak menimbulkan banyak kekhawatiran, terutama para nasabah yang memang menyimpan uang mereka di bank tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak bank BSI, hingga berhasil mengatasi dan melewati masalah itu.

Hery Gunardi selaku Direktur Utama BSI pun meminta maaf atas kejadian yang menimpa sistem mereka dan mengatakan jika timnya sedang melakukan proses normalisasi secara terus menerus untuk pemulihan. Hery juga mengatakan jika BSI kini telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang.

Baca Juga: Waspada Bagi Pemudik saat Tarik Uang Tunai, Kenali ATM yang Dipasang Alat Skimming

Pada awal Mei, nasabah dikabarkan sudah bisa melakukan transaksi di seluruh jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di Indonesia. Secara bertahap juga layanan BSI Mobile pun sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.

Melihat masalah penyerangan sistem yang terus terjadi, masyarakat pun diharuskan meningkatkan keamanan dalam menyimpan data-data pribadi agar terhindar dari serangan hacker. 

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share :