Uptime server adalah waktu server aktif dan berjalan sesuai dengan kecepatan layanan hosting. Dalam presentasenya uptime diberi skala dari 1 hingga 100, meskipun para penyedia layanan hosting menilai bahwa 99,9 persen adalah presentase yang tinggi untuk kualitas layanan.
Semakin tinggi skala uptime server maka semakin aktif layanan hosting yang diberikan. Dan sebaliknya jika skala uptime server semakin rendah maka layanan hosting lebih mudah down. Tujuan dari Uptime adalah menyediakan waktu bagi para pengguna untuk mengakses layanan web selama periode yang ditentukan.
Apa Itu Uptime dan Downtime Server?
Uptime secara sederhana adalah waktu aktif dari sebuah server sedangkan downtime adalah waktu non aktif. Penyebab yang sering muncul saat downtime berkaitan dengan server antara lain human error, permasalahan terhadap software, hardware dan DNS server,keamanan server yang terancam,maintenance serta server busy. Hal inilah yang menyebabkan waktu kerja uptime menjadi terganggu.
Mengapa Uptime Itu Penting?
Sebelum memilih hosting yang akan digunakan, sebaiknya perhatikan uptime yang menjadi faktor penting untuk kelancaran akses website yang akan kamu gunakan. Selain itu ada beberapa alasan mengapa uptime itu penting.
Berpengaruh pada pengunjung dan SEO Website
Jika website bisa diakses kapan saja tanpa khawatir down, akan menjadi kepuasaan pengunjung terhadap sebuah website. Sebaliknya, website yang sering mengalami down time akan menurunkan kualitas kunjungan terhadap website dan berdampak buruk pada SEO yang menjadi kurang efektif.
Google akan memberikan skor yang jelek pada website jika terjadi down atau tidak bisa ditemukan oleh web crawler. Dengan demikian pengunjung website menghilang.
Baca juga: 5 Ide Startup Terbaik 2022
Berpengaruh pada citra nama brand
Agar citra dari sebuah brand tetap baik website harus bisa diakses kapan saja. Karena, jika kualitas website baik nama dari sebuah brand akan terlihat kredibel dan lebih profesional bahkan bisa menarik lebih banyak pengunjung.
Namun, jika website sering down, maka brand penyedia layanan hosting akan telihat kurang baik oleh pengguna.
Berpengaruh pada pendapatan
Pemilik website akan mengalami kerugian jika website down, karena website yang down otomatis tidak dapat diakses dalam jangka waktu yang lama, sehingga membuat hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari calon pembeli yang gagal melakukan transaksi.
Cara menghitung persentase Uptime
Sebelum mengalami kerugian akibat website yang downtime sebaiknya lakukanlah perhitungan uptime secara cermat dengan contoh berikut ini!
Misalnya saja, ada sebuah server website yang sudah aktif selama satu tahun. Namun, selama satu tahun website tersebut mengalami downtime dan tidak aktif 45 jam.
Maka, kamu bisa mencari persentase uptime dengan cara berikut ini:
365 hari x 24 jam = 8.760 jam aktif
8.760 jam aktif - 45 jam tidak tersedia = 8.715 jam tersedia
8.715 jam tersedia ÷ 8.760 jam aktif = 99,4863% uptime.
Penutup
Demikianlah penjelasan tentang uptime, mulai dari pengertian, tujuan,perbedaan, alasan hingga cara menghitung uptime server. Saat ini, uptime menjadi faktor terpenting yang harus diperhatikan saat kamu akan memilih server hosting.
Kelancaran jaringan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Jika Anda ingin menggunakan layanan hosting, anda bisa mendapatkannya di sini Bare Metal Server yang pasti jauh lebih hemat, kualitas terbaik dengan performa maksimal!