Kesepakatan Rp944 Miliar! Kemhan Gandeng ITSEC Asia Perkuat Pertahanan Siber AI

Algis Akbar . December 30, 2025

Foto: Teknologi.id/Algis

Teknologi.id - Menanggapi ancaman AI yang kian marak, Kemhan bersama ITSEC Asia menggelar pelatihan untuk memperkuat keamanan siber Indonesia. Langkah ini diambil karena dunia digital saat ini bukan lagi sekadar tempat untuk bertukar dan mencari informasi, melainkan telah menjadi medan tempur baru yang menentukan kedaulatan sebuah negara. Ancaman siber tidak lagi datang dalam bentuk virus komputer, melainkan melalui serangan siber yang dipersenjatai oleh teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Langkah Pemerintah dalam Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan

Kolaborasi antara PT ITSEC Asia Tbk dan Kementerian Pertahanan ini menandai tonggak penting dalam sejarah keamanan siber nasional. Berdasarkan laporan yang dikutip dari Antaranews, perusahaan yang tercatat di bursa dengan kode saham CYBR tersebut berhasil mengamankan kontrak kerjasama dengan nilai mencapai 60 juta dolar AS atau setara dengan Rp944,22 miliar. Kontrak ini difokuskan pada penyediaan infrastruktur dan pelatihan teknologi AI khusus untuk kebutuhan militer. 

Tujuan utama dari kesepakatan ini adalah penyelenggaraan pelatihan intensif bagi personel di lingkungan Kemhan mengenai pemanfaatan AI untuk mendeteksi, menganalisis, serta menangani serangan siber secara proaktif. Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Edi Hut Lumban Gaol, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk nyata kontribusi swasta terhadap negara.

"Kerja sama ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam mendukung penguatan infrastruktur keamanan siber nasional, khususnya di lingkungan Kementerian Pertahanan," ujar Joseph Edi Hut Lumban Gaol sebagaimana dikutip dari Liputan6.

Melalui program ini, diharapkan terjadi transfer pengetahuan yang mendalam sehingga Kemhan tidak hanya memiliki perangkat keras yang canggih, tetapi juga operator yang memiliki intuisi digital tajam berbasis data. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan modernisasi militer yang kini merambah ke persenjataan digital.

Baca juga: Serangan Siber Smartphone 2025 Meledak: Malware Android, VPN Palsu & Trojan

Implementasi Teknis dan Pengembangan Kapasitas Pertahanan Siber

Foto: liputan6.com

Secara teknis, penggunaan AI dalam pelatihan ini mencakup berbagai aspek fundamental hingga tingkat lanjut dalam domain keamanan siber. AI digunakan untuk mempercepat proses identifikasi pola serangan yang seringkali tersembunyi di balik lalu lintas data yang terlihat normal. Dalam ekosistem pertahanan modern, kecepatan reaksi adalah segalanya. Sistem berbasis AI yang dilatih dengan benar dapat membedah log aktivitas dalam hitungan detik, jauh melampaui kemampuan manual manusia.

Program ini juga mencakup pengenalan sistem otomasi respons insiden. Teknologi ini memungkinkan sistem pertahanan untuk melakukan tindakan isolasi mandiri secara otomatis ketika terdeteksi adanya upaya penyusupan. Joseph Edi Hut Lumban Gaol menjelaskan lebih lanjut mengenai pentingnya adopsi teknologi ini dalam menghadapi ancaman global.

"Dengan pemanfaatan teknologi AI, kami berharap dapat membantu Kemhan dalam mendeteksi dan merespons ancaman siber secara lebih cepat dan akurat," ungkap Joseph yang yang dilansir dari Antaranews.

Selain itu, pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai machine learning yang memiliki kemampuan untuk terus berkembang. Dengan demikian, sistem pertahanan Indonesia akan bersifat dinamis dan mampu belajar dari setiap percobaan serangan yang terjadi, menciptakan sebuah ekosistem yang disebut sebagai pertahanan aktif atau active defense.


Baca juga: Kaspersky Sebut Telegram Jadi Sarang Kejahatan Siber, 800 Kanal Diblokir!

Optimalisasi Langkah Keamanan bagi Infrastruktur Negara

Sebagai kesimpulan, Program pelatihan AI yang dijalankan oleh PT ITSEC Asia Tbk untuk Kementerian Pertahanan merupakan respons yang tepat guna terhadap dinamika ancaman global. Kerja sama ini bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan upaya dalam membangun kapasitas bangsa di ruang siber. Dengan memadukan kecanggihan AI dan keahlian manusia, Indonesia sedang membangun fondasi pertahanan yang lebih cerdas dan tangguh. Implementasi program ini menjadi kunci bagi Indonesia untuk tetap aman dan berdaulat di era digital, memastikan setiap jengkal wilayah digital nasional terlindungi dengan teknologi terdepan.

Langkah berani ini menjadi pengingat bahwa di balik layar gadget dan sistem yang kita gunakan, ada benteng pertahanan yang terus diperkuat. Dengan personel yang makin mahir menguasai AI, kita tidak hanya sekadar bertahan, tetapi siap melangkah maju menjaga keamanan bangsa di kancah digital dunia. Masa depan keamanan Indonesia kini berada di tangan-tangan ahli yang siap siaga menghadapi segala bentuk tantangan siber yang akan datang.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)


Share :