Teknologi.id - Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia diproyeksikan akan terus membutuhkan tenaga kerja hingga tahun 2025. Diperkirakan sekitar 1.979.418 orang akan dibutuhkan dalam sektor ini pada tahun tersebut, seiring dengan pertumbuhan teknologi.
Dalam menjawab tantangan ini, Data Academy telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan talenta digital yang dibutuhkan dalam dunia teknologi. Langkah ini ditandai dengan penyelenggaraan acara "Data Enthusiast Day: The Sultan Job Tomorrow," yang dihadiri oleh CEO Data Academy, Luthfy Ardiansyah.
Luthfy Ardiansyah menjelaskan bahwa para ahli dalam bidang sains data dan kecerdasan buatan (AI) memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan data ilmiah dan bantu dalam menghadapi tuntutan teknologi di Indonesia. Pertumbuhan sektor TIK membuka berbagai peluang kerja di bidang AI dan pengolahan data. Bahkan, Kementerian Ketenagakerjaan memperkirakan bahwa pada tahun 2030, akan dibutuhkan sekitar 9 juta tenaga profesional di sektor digital.
Namun, saat ini, terdapat kesenjangan antara jumlah talenta AI yang ada dengan permintaan pasar, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kesenjangan ini perlu diatasi dengan strategi yang tepat. Luthfy Ardiansyah menegaskan bahwa profesi di bidang data science dan AI akan menjadi salah satu profesi paling dicari di masa depan. Data science merupakan landasan utama dalam dunia modern yang didorong oleh inovasi dan membantu dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor.
Untuk mengatasi kekurangan talenta di bidang AI, Data Academy telah mengambil inisiatif dalam menciptakan kolam talenta digital melalui acara Data Enthusiast Day 2023, yang dihadiri oleh 300 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, pelaku industri, pemerintah, guru, dan pelajar dari seluruh Indonesia.
Data Academy sebagai Pilar Pengembangan Talenta Digital Unggul
Selain itu, Data Academy berkolaborasi dengan dunia pendidikan, industri, pemerintah, lembaga sertifikasi, dan komunitas untuk mengembangkan keterampilan di bidang ilmu data dan kecerdasan buatan. Ini adalah langkah positif dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor Teknologi Informasi.
Baca juga: Prospek Kerja dan Gaji Data Science di Indonesia, Mau Coba?
Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan talenta digital yang dibutuhkan untuk mendukung transformasi digital nasional. Data Academy juga telah menyiapkan Turnamen Sains Data Nasional (TSDN 2023) pada bulan Oktober 2023 sebagai upaya untuk menciptakan talenta digital yang kompetitif.
Dalam acara tersebut, berbagai pemikiran dan pandangan dibagikan oleh para ahli, termasuk Reza Aditya Permadi, GM Data Solutions Analytics CoE Telkomsel, yang menjelaskan bagaimana data sains dan kecerdasan buatan dapat diintegrasikan dalam operasional perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Dr. Mohammed AI-Obaydee, pendiri AIC4ALL, juga berbicara tentang praktik terbaik dan keterampilan yang diperlukan dalam dunia digital, termasuk aspek teknis dan soft skill seperti problem solving, critical thinking, komunikasi, dan pengetahuan domain.
Selama sesi acara tersebut, Andreas Mundhy, Assistant Vice President BRI, menjelaskan peran data sains dan kecerdasan buatan dalam pengembangan karier di masa depan, seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi yang mengarah pada digitalisasi.
Adang Rochiyat, seorang ahli muda di Direktorat Kebijakan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi, juga menyampaikan pentingnya data dalam pengambilan keputusan dalam bisnis, terutama dalam menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat.
Selain itu, Nasrullah, Rektor Universitas Handayani, Makassar, menekankan bahwa kebutuhan akan tenaga kerja di sektor digital akan semakin menarik di masa depan. Upaya-upaya ini diharapkan dapat menghasilkan talenta yang berkualitas dan kompetitif dalam mendukung transformasi digital Indonesia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(RK)