Foto: Wallpaper Tip
Teknologi.id – Melansir dari Science
Alert, militer AS dikabarkan tengah merancang sebuah jaringan Kecerdasan buatan
eksperimen yang cukup “gila”. Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence
(AI) ini akan mampu memprediksi kejadian di masa depan dengan membutuhkan
perhatian besar sehari sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Serangkaian tes Bernama Global
Information Dominance Experiments (GIDE) ini menggabungkan banyak data dalam berbagai
sumber. Data tersebut termasuk gambar kiriman satelit, laporan intelijen, hasil
sensor di lapangan, radar, dan berbagai sumber lain.
Selain itu, terdapat peran penting komputasi awan dalam eksperimen tersebut. Teknologi ini akan memastikan seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber dapat diproses secara efisien. Lalu, data tersebut akan bisa diakses oleh perwira militer maupun agensi yang membutuhkannya.
Baca juga: Intel Hadirkan Kursus Belajar AI Untuk Pelajar
“GIDE, Global Information Dominance
Experiments, mewujudkan perubahan mendasar dari cara kami memanfaatkan
informasi dan data guna meningkatkan pengambilan keputusan bagi para pemimpin. Dari
tingkat taktis hingga strategis. Tidak hanya untuk para pemimpin militer, tapi
teknologi ini juga memberi kesempatan bagi pemimpin dari kalangan sipil,” ucap
Glen D. VanHerck, Jenderal Angkatan Udara AS.
VanHerck juga mengatakan gagasan
pengembangan teknologi ini berguna untuk merancang tindakan antisipasi dari
setiap langkah yang diambil negara lain.
Kendati demikian, taka da yang
bersifat mistik dari ‘ramalan ini’. Semua berbasis data dan logika. Contohnya, saat
satu negara tengah menyiapkan kapal untuk meninggalkan pelabuhan, artinya cukup
jelas bahwa kapal tersebut sedang menuju ke laut.
Dengan menggunakan bantuan AI,
militer dapat menemukan serta menyusun seluruh informasi tersebut jauh lebih
cepat ketimbang waktu yang dibutuhkan oleh analis manusia.