Teknologi AI Ini Dapat Ramalkan Peristiwa Di Masa Depan

Muhammad Iqbal Mawardi . August 09, 2021


Foto: Wallpaper Tip

Teknologi.id – Melansir dari Science Alert, militer AS dikabarkan tengah merancang sebuah jaringan Kecerdasan buatan eksperimen yang cukup “gila”. Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini akan mampu memprediksi kejadian di masa depan dengan membutuhkan perhatian besar sehari sebelum peristiwa tersebut terjadi.

Serangkaian tes Bernama Global Information Dominance Experiments (GIDE) ini menggabungkan banyak data dalam berbagai sumber. Data tersebut termasuk gambar kiriman satelit, laporan intelijen, hasil sensor di lapangan, radar, dan berbagai sumber lain.

Selain itu, terdapat peran penting komputasi awan dalam eksperimen tersebut. Teknologi ini akan memastikan seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber dapat diproses secara efisien. Lalu, data tersebut akan bisa diakses oleh perwira militer maupun agensi yang membutuhkannya.

Baca juga: Intel Hadirkan Kursus Belajar AI Untuk Pelajar

“GIDE, Global Information Dominance Experiments, mewujudkan perubahan mendasar dari cara kami memanfaatkan informasi dan data guna meningkatkan pengambilan keputusan bagi para pemimpin. Dari tingkat taktis hingga strategis. Tidak hanya untuk para pemimpin militer, tapi teknologi ini juga memberi kesempatan bagi pemimpin dari kalangan sipil,” ucap Glen D. VanHerck, Jenderal Angkatan Udara AS.

VanHerck juga mengatakan gagasan pengembangan teknologi ini berguna untuk merancang tindakan antisipasi dari setiap langkah yang diambil negara lain.

Kendati demikian, taka da yang bersifat mistik dari ‘ramalan ini’. Semua berbasis data dan logika. Contohnya, saat satu negara tengah menyiapkan kapal untuk meninggalkan pelabuhan, artinya cukup jelas bahwa kapal tersebut sedang menuju ke laut.

Dengan menggunakan bantuan AI, militer dapat menemukan serta menyusun seluruh informasi tersebut jauh lebih cepat ketimbang waktu yang dibutuhkan oleh analis manusia.

Contoh lain dari AI ini adalah jumlah mobil di tempat parkir, markas militer, atau stasiun penelitian. Saat sistem AI melihat adanya peningkatan aktivitas, maka akan memberitahukannya ke sistem lain, yang kemudian akan mengalasia sebagai bagian dari data set berukuran besar. Ini membuat sistem dapat menciptakan tindakan pencegahan sebelum pertempuran dimulai.

Share :