Sodium, Elemen Bumi Super Murah untuk Memajukan Teknologi Baterai

Kemala Putri . September 22, 2018
Teknologi.id - Sebagian besar baterai saat ini terbuat dari lithium langka yang ditambang dari pegunungan Amerika Selatan. Jika dunia menghabiskan sumber ini, maka produksi baterai bisa stagnan. Sodium atau dikenal juga dengan natrium adalah alternatif yang sangat murah dan berlimpah di bumi untuk menggantikan lithium. Upaya di seluruh dunia untuk membuat baterai sodium-ion yang sama fungsionalnya seperti baterai lithium-ion, terkendala kecenderungan sodium yang meledak jika terkena air. Sekarang, para peneliti Universitas Purdue membuat versi bubuk sodium yang memperbaiki masalah ini dan mengambil langkah yang benar.

Sodium biasanya meledak jika terkena air, tetapi bekerja baik dalam bentuk bubuk. Kredit: Purdue University
"Menambahkan bubuk sodium buatan selama pemrosesan elektroda hanya membutuhkan sedikit modifikasi pada proses produksi baterai," kata Vilas Pol, profesor teknik kimia Purdue. "Ini adalah salah satu cara potensial untuk mengembangkan teknologi baterai sodium-ion ke industri." Meskipun baterai sodium-ion akan secara fisik lebih berat daripada teknologi lithium-ion, para peneliti menyelidiki baterai sodium-ion dapat menyimpan energi untuk fasilitas tenaga surya dengan biaya lebih rendah. Masalahnya adalah bahwa ion sodium menempel pada ujung karbon keras baterai, yang disebut anoda. Selama siklus pengisian awal, sodium tidak berjalan ke ujung katoda. Ion membangun struktur yang disebut "antarmuka elektrolit padat." "Biasanya antarmuka elektrolit padat baik karena melindungi partikel karbon dari elektrolit asam baterai, di mana listrik diproses," kata Pol. "Tapi terlalu banyak antarmuka mengkonsumsi ion sodium yang kita butuhkan untuk mengisi daya baterai."

Mengubah sodium menjadi bentuk bubuk

Para peneliti Purdue mengusulkan menggunakan sodium bubuk, yang menyediakan jumlah sodium yang diperlukan untuk antarmuka elektrolit padat untuk melindungi karbon, tetapi tidak dengan cara mengkonsumsi ion sodium.

Peneliti Purdue Jialiang Tang membantu menyelesaikan masalah pengisian baterai sodium-ion. Kredit: Universitas Purdue
Mereka meminimalkan paparan sodium terhadap kelembaban yang akan membuatnya terbakar dengan membuat bubuk sodium dalam glovebox diisi dengan argon gas. Untuk membuat bubuk itu, mereka menggunakan ultrasound untuk mencairkan potongan sodium menjadi cairan ungu seperti susu. Cairan tersebut kemudian didinginkan menjadi bubuk, dan disuspensikan dalam larutan heksana untuk secara merata menyebarkan partikel serbuk. Hanya beberapa tetes sodium ke anoda atau elektroda katoda selama pembuatan memungkinkan sel baterai sodium-ion untuk mengisi dengan stabilitas lebih baik dan kapasitas yang lebih tinggi. (DWK)
Share :