Teknologi.id - Google
memperbarui fitur Ramadan untuk memudahkan pengguna menemukan hasil pencarian yang berkaitan dengan ibadah selama berpuasa, salah satunya yakni petunjuk untuk menemukan arah kiblat. Kepala Pemasaran Google Indonesia, Veronica Utami saat jumpa pers menyebutkan bahwa pencarian di Google Search naik hingga 40 persen, informasi penunjang ibadah seperti jadwal salat, arah kiblat, zakat fitrah. Google menyebut fitur untuk Ramadan ini sebagai Ramadan Box. Pengguna bisa mengetik kata kunci "Ramadan" di kolom pencarian Google Search, dan akan menemukan berbagai jadwal shalat, artikel seputar puasa, dan juga fitur mencari arah kiblat. Google mengembangkan fitur Qibla Finder untuk petunjuk arah kiblat berdasarkan teknologi augmented reality (AR). Pengguna tidak perlu memasang aplikasi khusus untuk melihat arah kiblat dari Google. Pertama, pengguna akan diminta mengizinkan Google mengakses kamera. Setelah kamera belakang aktif, setelah itu pengguna diminta untuk berputar hingga menemukan arah kiblat. Ketika sudah berada di posisi yang benar, yaitu menghadap ke barat, akan muncul gambar Ka'bah di layar ponselnya. Menurut Veronica, fitur ini akan tersedia meskipun bulan Ramadan sudah lewat. Bukan hanya arah kiblat, Google juga akan menampilkan jadwal shalat selama 30 hari bulan puasa berdasarkan data Kementerian Agama. Jadwal itu sudah disesuaikan dengan lokasi pengguna berada. Fitur Ramadan ini juga berlaku untuk asisten virtual Google Assistant. Pengguna bisa mengaktifkan alarm melalui kata kunci, misalnya "bangun sahur jam 4". Google Indonesia sudah dilatih untuk mengenali bahasa Indonesia beragam informal sehingga mesin mampu memahami kata-kata yang tidak baku, seperti "bangunin". Cara untuk mengaktifkan bahasa Indonesia di Google Assisstant:
- Buka aplikasi Google.
- Pergi ke pengaturan/setelan, masuk ke bahasa penelusuran.
- Pilih bahasa Indonesia di antara opsi yang ada.
- Masuk juga ke pilihan "Suara" dan pilih bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.
(FM)