Foto: Kompas
Teknologi.id - Iran meluncurkan 340 speedboat militer lokal terbaru yang mampu melaju dengan kecepatan 90 knot/jam, bersenjata peluru kendali (rudal).
Sebagai catatan biasanya speedboat standar memiliki kecepatan 50-70 knot/jam. Aksi pamer ratusan kapal cepat baru ini dilakukan di tengah penumpukan aset angkatan laut asing di Teluk Persia.
Baca juga: Rusia Buat ATGM untuk Hancurkan Kendaraan Udara Tak Berawak
"Hari ini, kapal laut yang melaju dengan kecepatan 90 knot/jam akan diresmikan...Insyaallah, kami akan menuju (pembangunan) speedboat dengan 100 knot/jam," kata Laksamana Muda Tangsiri kepada wartawan pada Senin (8/2/2021) menjelang upacara peresmian 340 speedboat angkatan laut di kota pelabuhan Bandar Abbas.
Iran telah beberapa kali berkomunikasi ke negara-negara pesisir Teluk Persia yang intinya wilayah tersebut milik mereka bersama dan meyakinkan mereka mampu membangun keamanan kawasan bersama.
Speedboat akan menjadi salah satu bagian dari Angkatan Laut Iran dan akan beroperasi di Teluk Persia, Laut Oman, dan Laut Kaspia.
Baca juga: Terobosan Baru Dunia Militer: Sensor Kuantum Buatan AS
Tangsiri berpendapat bahwa selama bertahun-tahun, pasukan asing telah merusak keamanan regional dan berusaha untuk menguasai kawasan teluk tersebut dengan menempatkan pasukan ilegal.
Pada Januari tahun ini, Pentagon membatalkan keputusan penarikan kapal induk USS Nimitz dari Timur Tengah. Hal ini menjadi salah satu pemicu Iran untuk memperkuat persenjataan lautnya.
Militer Iran semakin bersemangat menunjukkan kekuatan pada awal 2021, di antaranya menjadi tuan rumah dalam serangkaian perang di sepanjang Teluk Persia dan melakukan uji coba rudal.
Baca juga: Triliunan Rupiah Dicuri Hacker Korut untuk Program Nuklir
Tidak hanya itu, hanya beberapa hari sebelum Presiden Joe Biden menjabat, Iran melakukan latihan drone dan rudal besar-besaran di padang pasir di tengah meningkatnya tensi dengan Washington dan aliansinya.
Unjuk kekuatan di Telok Oman tersebut berlangsung selama 2 hari dengan agenda latihan rudal yang diberi kode nama Eqtedar-99.
Latihan dimulai dengan penyerahan resmi dan peluncuran "kapal pangkalan depan", sebuah kapal tanker minyak konversi 228 meter.
Hubungan AS dengan Iran saat ini mencapai titik terendah baru selama pemerintahan Trump, akibat mantan presiden itu secara sepihak mencabut pakta nuklir antara Washington dengan Teheran yang berlaku pada era Obama dan memberlakukan sanksi yang berat.
(fpk)