Foto: Interesting Engineering
Teknologi.id – Startup antarmuka saraf yang berbasis di California,
Cognixion, bertujuan untuk membuat
headset augmented reality yang dapat diakses secara universal.
Komunikasi alternatif augmentatif (AAC) saat ini merupakan metode yang
digunakan untuk mengatasi kesulitan komunikasi yang dihadapi oleh individu yang
mengalami tantangan fisik atau neurologis.
Dengan perkembangan teknologi,
AAC telah berpindah dari perangkat khusus ke aplikasi yang dapat bekerja di
smartphone dan bahkan menggunakan teknologi 'pelacakan mata'.
Cognixion ingin melangkah lebih
jauh dan mengembangkan antarmuka saraf yang dapat memahami apa yang dipikirkan
seseorang dan tidak hanya membuka kunci ucapan tetapi juga membantu mereka
mengendalikan lingkungan mereka.
Startup ini telah mengembangkan produk yang disebut Cognixion One yang terdiri dari headset augmented reality yang digabungkan dengan antarmuka otak-komputer non-invasif.
Baca juga: Meta Buat Sarung Tangan Haptic Canggih, Bisa untuk Virtual
Headset merangsang korteks visual-area yang menerima dan menganalisis
sinyal visual di otak sementara antarmuka nirkabel membaca aktivitas saraf,
menafsirkannya, dan mengirimkannya kembali ke headset untuk tindakan lebih
lanjut.
Salah satu fitur yang akan
dikerjakan oleh startup adalah memungkinkan
pengguna headset untuk berinteraksi dengan Alexa Amazon tanpa menyuarakan
sepatah kata pun.
Kemampuan ini akan memungkinkan
pengguna untuk mengontrol perangkat pintar dan mengontrol faktor seperti
pencahayaan dan suhu di lingkungan mereka.
Selain itu juga mendapatkan akses
ke musik, berita, dan informasi lainnya, seperti yang dilakukan kebanyakan
orang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
(fpk)