Teknologi.id - Pendiri dan CEO Zoom, Eric Yuan meradang. Bagaimana tidak, beberapa kompetitornya memanfaatkan isu keamanan pengguna, yang menjadi cela dari aplikasi video conference itu. Padahal, Zoom baru saja naik daun sejak pandemi COVID-19 melanda dunia.
Zoom memang sempat diterpa masalah dalam kurun waktu sebulan terakhir. Pertama, kala tersebarnya identitas penggunanya di media sosial tanpa sepengetahuan. Kedua, perihal isu jual beli data yang tentu merugikan para penggunanya.
Melihat kerentanan itu, Eric menuding, beberapa kompetitornya telah berbuat curang, dengan cara melakukan promosi produk dengan tingkat keamanan pengguna yang terjamin.
BACA JUGA: Atas Masalah Keamanan, Google Kini Melarang Karyawannya Menggunakan Zoom
Meski tak disebut siapa kompetitor yang dimaksud, tapi ditengarai hal ini dilakukan oleh Microsoft dan Cisco. Seperti diketahui, Eric ialah mantan pekerja dari Cisco.
Eric sebetulnya memaklumi, jika ada persaingan dalam dunia usaha. Yang bikin Eric tidak terima, yakni kala kompetitornya 'menyerang' di saat krisis pandemi tak kunjung mereda.
"Ini adalah krisis. Siapapun yang memanfaatkan kesempatan ini untuk marketing, sales, menyerang yang lain, sejarah akan menyatakan kebenaran, siapa perusahaan yang melakukan hal benar, siapa yang salah," ketus Eric, dilansir Business Insider, pada Senin (13/4/2020).
"Saya berkata beberapa kali ke karyawan, mari fokus ke end user, fokus berkomitmen ke masyarakat dan fokus ke krisis serta melakukan hal benar, menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan. Jangan fokus ke marketing dan penjualan. Itu budaya mengerikan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Microsoft sempat mengampanyekan, jika Teams, aplikasi serupa dengan Zoom, lebih aman untuk pengguna. Bahkan, Microsoft dalam blog-nya menegaskan, jika privasi dan sekuriti pengguna tak pernah diabaikan.
BACA JUGA: Zoom Update Aplikasi, Nomor ID Meeting Disembunyikan Demi Keamanan
Begitu pula dengan Cisco yang memiliki layanan meeting online, WebEx. "Sekuriti bukan untuk dipikirkan kemudian. Ini adalah bagian dari budaya kami," kata General Manager WebEx, Abhay Kulkarni.
Akibatnya, beberapa negara dan perusahaan ternama dunia telah melarang para pegawainya untuk menggunakan Zoom. Khusus di Indonesia, pemerintah malah sedang mengembangkan aplikasi dengan model yang sama, karena mengetahui bagaimana kerentanan Zoom untuk penggunanya.
(sz)