Foto: Channel Futures
Teknologi.id - Baru-baru ini, ramai pemberitaan mengenai kebocoran lebih dari 235 juta data akun TikTok, Instagram, dan YouTube. Kebocoran tersebut diduga disebabkan kelalaian dari salah satu perusahaan asal Hong Kong, Social Data, yang menyimpan data tersebut tanpa pengamanan dan kata sandi yang baik.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Watermark TikTok Tanpa Aplikasi
Seorang peneliti keamanan, Bob Diachenko, yang memimpin tim riset keamanan siber, Comparitech, mengumumkan terdapat tiga salinan identik dari data yang terekspos tersebut pada 1 Agustus 2020. Comparitech menemukan dan mengungkap cacat sistem yang terjadi ini, yang akhirnya segera dibenahi oleh Social Data. Sayangnya, data-data tersebut kemungkinan telah tersebar ke mana-mana.
Comparitech mengemukakan bahwa setidaknya database yang bocor tersebut setidaknya memuat informasi yang cukup penting, seperti nama, informasi kontak, informasi pribadi, gambar, dan statistik pengikut dari media sosial tersebut.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan dilakukan untuk mengamankan akun? Simak tips-nya di bawah ini!
Tindakan yang paling utama dan penting untuk dilakukan adalah memperbarui keamanan akun, termasuk kata sandi (password), secara berkala.
Selanjutnya, pengguna disarankan untuk tidak mencantumkan nama lengkap di akun. Jika terdapat kebocoran data berupa kata sandi dan seseorang berusaha untuk mencocokkan nama lengkap pengguna yang bersangkutan dengan kata sandi tersebut, maka dikhawatirkan data tersebut akan rawan disalahgunakan.
Baca Juga: Cara Dapat Uang dari Tiktok yang Mudah Dilakukan Pemula
Selain itu, pengguna sebaiknya membatasi informasi dan data pribadi yang dicantumkan dalam akunnya, seperti menggunakan nama, e-mail, dan informasi lain yang berbeda atau tidak spesifik. Informasi tersebut sebaiknya tidak dipublikasikan secara gamblang. Semakin sedikit informasi yang kita tampilkan, akan semakin baik.
(rf)
