Tembus $18,000! Apakah BTC Akan Ulang Rekor $19,000 di 2017?

Kyrie Canille . November 19, 2020
Foto: CNBC.com


Naik lagi! Harga Bitcoin (BTC) sekarang sudah menyentuh $18,000 atau Rp 259,900,000 (data diambil dari dashboard Pintu 18/11/2020). Angka ini resmi menjadi angka tertinggi BTC di tahun 2020 sejak tiga tahun terakhir. Apakah BTC bisa terus melonjak di akhir tahun dan mengulang rekor pada 2017?

Diharapkan Bisa Mengulang Rekor

Para traders sangat bersemangat melihat peningkatan harga BTC dari seminggu lalu. Saat BTC mendekati angkat $18,000, banyak yang berharap bahwa nilai BTC bisa mengulang rekor $19,000 yang terjadi pada Desember 2017.

Para analis berharap angka Bitcoin bisa berkonsolidasi di kisaran $17,500 dan $17,700. Namun, bull terlihat untuk menarik harga Bitcoin lebih tinggi lagi. Mengutip dari Coindesk, BTC sekarang ini sudah naik sekitar 70% di kuarter ini. Oleh karena itu proses konsolidasi untuk mendukung leg berikutnya sangat diharapkan.

Penyebab Kenaikan BTC

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kenaikan Bitcoin disebabkan oleh dukungan dari Microstrategy yang melakukan investasi $425 Juta di Bitcoin. Kemudian disusul oleh Square yang pada Oktober lalu resmi berinvestasi sebesar $50 Juta atau setara dengan 1% dari total aset perusahaan tersebut. Selain sentimen yang positif dari banyak perusahaan besar, reaksi positif publik juga membantu melonjaknya harga BTC.

Bitcoin yang masih dianggap sebagai penipuan, namun sekarang ini melihat perkembangan harga Bitcoin di 2020, sepertinya sudah banyak yang melirik Bitcoin sebagai alat investasi. Banyaknya FOMO juga menekan terus Bitcoin ke atas.

Baca juga: Investor Institusional Mulai Lirik Investasi Bitcoin

Adanya Peluang Jatuh Lagi

Bitcoin yang terus melonjak ini diprediksi oleh para traders sebagai blow-off top atau peningkatan dalam periode waktu yang cepat yang diikuti oleh penurunan harga yang juga tajam dan cepat. Sejak penurunan 8 November, harga Bitcoin telah meningkat dari $14.344 menjadi $17.858. Ini merupakan kenaikan singkat hampir 25% dalam jangka 10 hari dengan fase konsolidasi yang jelas.

Sebenarnya harapan analis dan traders agar Bitcoin mengalami blow-off top agar mengalami penaikan lagi pada akhir tahun. Jika pola reli diikuti konsolidasi dan koreksi sesekali, hal itu bisa menjadi kunci reli yang berkepanjangan. Karena dapat menetralkan pasar dan mengurangi kemungkinan pasar tiba-tiba meledak.

Dalam analisis teknis, blow-off top mengacu pada saat harga aset tiba-tiba turun tajam. Sebagai contoh, BTC melihat puncak ledakan setelah puncak 2017. Dalam 52 hari berikutnya, BTC turun hampir 70% [Cointelegraph].

Share :

Kyrie Canille

PT Pintu Kemana Saja