.jpg&size=720x400)
Foto: Tesla
Teknologi.id - Perkembangan robot semakin maju dan menunjukkan nilai yang signifikan, membuat Tesla kembali memamerkan robot canggihnya yang mirip manusia. Robot humanoid tersebut rupanya sudah mendapatkan upgrade dari segi fisik dan kemampuannya, sejak pertama kali dipertunjukkan.
Unjuk kemampuan yang ditampilkan oleh Tesla Bot (nama panggilan untuk robot Tesla), Elon Musk selaku CEO memberikan bocoran lewat video yang disajikannya ketika berada dalam acara rapat pemegang saham. Ia mengatakan jika timnya baru saja menggarap video tersebut tepat sebelum acara dilaksanakan. Sebenarnya Tesla Bot sudah dipamerkan dalam acara Tesla AI Day, namun saat itu masih berupa prototipe atau robot tanpa casing eksteriornya, sehingga seluruh komponen internalnya masih terlihat.
Melalui video yang dibagikan, robot tersebut sudah bisa berjalan sendiri meskipun terlihat sangat pelan dan hati-hati ketika di atas panggung. Tesla juga memamerkan robot yang fisiknya sudah terlihat lengkap, meskipun saat berdiri masih menggunakan stand dan baru bisa melambaikan tangan ke penonton.
Baca Juga: Tesla Lagi Bikin Mobil Listrik Murah Seharga Rp300 Jutaan, Diprediksi Meluncur 2024
Lewat video yang menampilkan sosok robot dengan kemampuan yang dapat bergerak sendiri, maka jelas diketahui jika progres pengembangan sudah mulai menunjukkan hasil yang baik. Bahkan salah satu Tesla Bot sudah bisa mengangkat objek dari satu wadah dan menaruhnya ke wadah kedua. Video itu juga menampilkan jenis lainnya, termasuk kontrol torsi motor, penemuan dan penghafalan lingkungan, manipulasi objek, serta pelatihan AI dari gerakan manusia yang dilihat.
Tak hanya itu saja, video tersebut juga menampilkan beberapa spesifikasi dan kemampuan Tesla Bot, contohnya baterai yang bisa bertahan seharian, dengan dukungan jaringan Wi-Fi dan LTE, robot tersebut mampu mengangkat beban hingga 9 kilogram, dan dukungan teknologi Autopilot.
Walaupun sudah terlihat semakin mendekati visi Musk, namun hingga kini masih belum diketahui kapan kiranya Tesla akan memproduksi robot tersebut. Musk sendiri sudah berencana akan menjual robot ini dengan harga USD 20.000 atau sekitar Rp 298 jutaan.
Memang sejak pertama kali ditampilkan pada 7 bulan lalu, Elon Musk mengungkapkan jika prototipe robot humanoid "Optimus" yang berbagi beberapa perangkat lunak dan sensor AI dengan fitur bantuan pengemudi Autopilot mobilnya akan menjanjikan sesuatu yang jauh lebih mengesankan dari penampilan perdananya.
Menurut Musk, prototipe ini dapat melakukan lebih dari apa yang ditampilkan secara langsung. Musk menjelaskan bahwa Tesla sangat pandai membangun AI dan aktuator yang diperlukan untuk robotika berdasarkan pengalaman memproduksi unit penggerak untuk mobil listrik. Musk mengatakan hal itu akan membantunya dalam membuat robot yang mampu menjadi produksi dan mulai mengujinya di dalam pabriknya.
Baca Juga: Elon Musk: Tesla Cybertruck Bisa Jadi Perahu untuk Sebrangi Sungai dan Danau
Dia juga mengklaim bahwa perbedaan antara desain Tesla dan demonstrasi robot humanoid yang sangat mengesankan lainnya adalah bahwa Optimus Tesla dibuat untuk produksi massal dalam jutaan unit dan sangat mumpuni.
Musk pertama kali mengumumkan Tesla Bot pada AI Day dan menjanjikan jika proyek itu akan berpotensi merevolusi jalur perakitan dan bisnis manufaktur perusahaan. Saat itu dirinya telah memperingatkan para penggemarnya untuk tidak mengharapkan prototipe terlihat seperti rendering hitam-putih mengkilap yang pertama kali ditampilkan.
Musk menyebut robot itu sebagai pengembangan produk paling penting yang dilakukan dan memprediksi bahwa itu akan berpotensi menjadi lebih signifikan daripada bisnis kendaraan dari waktu ke waktu. Robot masa depan dapat mencakup memasak, dan berkebun. Musk mengatakan dengan mengklaim bahwa produksi yang sedang dikerjakan dengan progres yang tidak lambat.
Melihat perkembangan yang sudah diberikan, sepertinya Tesla Bot akan menjadi produksi yang menjanjikan. Meskipun tak boleh terlalu berharap banyak tentang produksi tersebut. Jika memang Tesla Bot sudah rampung dan diperjualbelikan, maka dengan harga 298 Juta, teknologi yang diberikan sepertinya akan sangat membantu kehidupan di masa yang mendatang. Atau justru akan berakhir gagal dan hanya membuang biaya yang banyak?
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
