Mendeteksi Melalui Aplikasi Buatan Mahasiswa Ini

Muhammad Iqbal Mawardi . July 26, 2021

Foto: Gulf News

Teknologi.id – Tim mahasiswa dari fakultas teknik University of Canada asal Dubai berhasil menggarap sebuah sistem terintegrasi guna mendeteksi, memprediksi, dan mencegah perilaku kriminal melalui sebuah aplikasi kecerdasan buatan.

Sistem ini dikenal sebagai Track 3. Sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan teknis bagi aparat penegak hukum guna menghentikan kegiatan kriminal di masa depan.

Sistem ini merupakan proyek kelulusan buatan mahasiswa Teknik Komputer dan Jaringan. Tim mahasiswa tersebut beranggotakan Amani Matog dan Shima Felix. Lalu ada mahasiswa Departemen Teknik Jaringan Monia Al Khidr dan Mohammed Deeb.

Aplikasi tersebut menggunakan visi komputer canggih dengan medium kamera yang menyediakan analisis video real-time otomatis, pengenalan wajah, serta deteksi emosi.

Mohammed Deeb menerangkan bahwa sistem ini tak sama dengan teknologi CCTV tradisional, yang biasanya dapat memeriksa tempat kejadian setelah melakukan kejahatan.

Baca juga: Hati-hati Marak Pembajakan WhatsApp, Begini Modusnya

“Kami menggunakan penglihatan otomatis untuk mendeteksi ekspresi wajah dan bahasa tubuh secara real-time, yang menunjukkan bahwa kejahatan akan dilakukan atau sudah dilakukan. Ketika perilaku mencurigakan terdeteksi, alarm akan dirilis untuk memperingatkan otoritas keamanan," ucap Deeb.

“Sistem ini mencakup database yang terus diperbarui. Ini membantu polisi untuk melanjutkan penyelidikan dan mencatat bukti, tersangka, TKP, saksi dan data relevan lainnya yang dapat membantu menemukan petunjuk kejahatan dan mencegah kejahatan di masa depan,” tambah rekannya, Amani.

Data dari kejadian dapat diakses setiap saat oleh pengguna yang berwenang melalui aplikasi web polisi.

“Kami bertujuan untuk mengembangkan perangkat positif. Ketika beberapa kejahatan tidak diselesaikan dan penjahat bebas, semua orang akan menghadapi risiko,” terang Shima.

“Sistem kami bergantung pada algoritme yang membantu memprediksi aktivitas kriminal melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah,” tambah Shima.

Sementara itu, Monia Al Khidr menjelaskan bahwa aplikasi ini dapat menghemat waktu dan sumber daya yang berharga. Dia menambahkan, bahwa tujuan dari aplikasi ini adalah untuk membantu pihak berwenang dalam menggunakan aplikasi ini secara luas.

Dr Rita Zgheib selaku asisten profesor dan supervisor proyek, menjelaskan bahwa inisiatif ini menggabungkan pengetahuan teknis dengan kualitas pribadi yang telah dikembangkan mahasiswa selama studi penelitian mereka.

“Sangat mengesankan melihat bagaimana mereka bersatu sebagai sebuah tim dan menggabungkan berbagai keterampilan mereka untuk menciptakan solusi inovatif untuk masalah global yang ada,” terang Zgheib.

(MIM)

Share :