Foto: Tek Deps
Teknologi.id – Jusri Pulubuhu selaku Praktisi
keselamatan berkendara memberi respon positif akan kemajuan teknologi
pembayaran tol tanpa berhenti. Menurut Jusri teknologi ini bisa mengurangi
insiden kecelakaan di pintu tol.
Teknologi pembayaran tol ini memang
belum diterapkan di Indonesia, namun pihak Jasa Marga saat ini tengah melakukan
uji coba terkait teknologi tersebut.
Teknologi Transaksi tol nirsentuh
atau touch-less transaction Single Lane Free Flow (SLFF) ini diketahui
menggunakan stiker berteknologi Radio Frequency Identification (RFID).
"Itu jelas bagus karena bisa
mengurangi faktor perubahan kecepatan yang tiba-tiba," ucap Jusri.
Jusri juga menjelaskan pengemudi yang gagal menurunkan kecepatan perlahan atau melakukannya secara tiba-tiba, menjadi faktor utama dari kecelakaan di gerbang tol di Indonesia.
Baca juga: Mengapa Warna Lampu Rem Kendaraan Berwarna Merah?
Transaksi nirkabel di gerbang tol
membuat antrean kendaraan yang melintas tak perlu sampai berhenti sebab proses
pembayaran dilakukan secara elektronik.
Pada sistem SLFF, kendaraan cukup maju
dengan kecepatan yang rendah, lalu saat mobil mendekati pintu tol gerbang akan secara
otomatis terbuka. Pada saat yang sama transaksi pembayaran tol juga dilakukan.
"Karena kalau yang namanya di
tol itu kita sering bergerak konstan. Dan untuk kendaraan besar kadang suka
gagal merespons dengan melakukan pengereman perlahan, sementara kita ketahui
bobot mereka besar," ucapnya.
Teknologi transaksi tol nirsentuh
juga membutuhkan dukungan aplikasi khusus bernama FLO di PlayStore atau
AppStore. Pengguna harus mengunduh aplikasi itu di smartphone untuk
mengaktifkan dan melakukan pembayaran tol melalui server yang terkoneksi dengan
teknologi itu.
Secara teknis, stiker yang dilengkapi
dengan teknologi RFID harus ditempel pada lampu depan mobil. Belakangan stiker
itu dijuluki stiker "Let it Flo".
Penempatan di lampu depan ditujukan
agar mesin sensor gerbang tol dapat menerima frekuensi stiker untuk membuka
pintu secara otomatis.
(MIM)