Pada ajang Anugerah Kreasi Anak Bangsa 2017 lalu, Teknologi.id mendapat kesempatan untuk mewawancarai salah satu finalis yang memiliki inovasi unik dan nilai sosial yang tinggi. Tim tersebut adalah tim Kasibu yang beranggotakan sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Tim Kasibu berhasil membuat aplikasi mobile yang memungkinkan penyandang tuna rungu dapat mempelajari Al-Qur’an secara mandiri. Aplikasi yang dinamakan Qur’ani ini berhasil mengantarkan Kasibu menjadi finalis dan membawa gelar juara harapan untuk kategori Best Social Award dalam ajang Anugerah Kreasi Anak Bangsa 2017 lalu. Qur’ani diciptakan dengan tujuan agar anak penyandang tuna rungu dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dan juga dapat hidup secara layak tanpa adanya perbedaan. Maka dari itu Qur’ani bertujuan untuk membuat perubahan positif pada anak penyandang tuna rungu agar lebih dapat mempelajari Al-Quran secara mudah, menyenangkan, dan tanpa bantuan orang lain. Tahapan belajar melalui aplikasi Qur’ani dapat dilalui dalam tiga tahapan, diantaranya:
Membaca dan mengenal huruf hijaiyah, yang mana anak akan menekan tombol lafalkan lalu anak akan mengucapkan huruf hijaiyah yang muncul pada gambar. Fitur ini juga didampingi oleh fitur gerakan isyarat yang akan memudahkan anak mengerti apa yang divisualkan dalam layar.
Fitur iqra. Fitur ini mempunyai enam konten yang terdiri dari pembelajaran iqra jilid 1–6. Dalam konten ini anak akan belajar dengan suara yang diucapkan oleh Android namun dengan volume yang lebih besar serta didukung fitur isyarat di setiap contoh aplikasinya.
Juz amma. Dalam fitur ini menggunakan metode isyarat yang mana akan ada model yang mengisyaratkan artinya didukung dengan konten bacaan atau teks arab. Isyarat ini menggunakan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia).
Selain tiga fitur pembelajaran diatas, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur evaluasi. Fitur ini mengutamakan pada ucapan dari anak yang nantinya akan diterima Android kemudian akan muncul evaluasi mengenai benar salahnya apa yang diucapkan oleh anak. Terdapat dua jenis evaluasi pada fitur ini yaitu evaluasi huruf hijaiyah dan evaluasi iqra untuk mengetes seberapa jauh kemampuan oral yang sudah dikuasai oleh anak tuna rungu. Saat ini aplikasi Qur’ani sudah dapat diunduh untuk smartphone Android melalui Google Play Store.