Inilah 5 Kesalahan Umum Saat Membuat Laporan Keuangan!

Onstock Indonesia . September 02, 2021

Laporan keuangan adalah salah satu komponen yang mustahil untuk nggak dibuat dalam perusahaan. Fungsinya sebagai laporan yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu sangat membantu pemilik bisnis untuk mengambil keputusan bisnis demi memengaruhi performa keuangan perusahaan. Oleh karenanya, diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam membuatnya. Salah sedikit saja, maka fatal akibatnya.


Namun, masih ada saja beberapa kesalahan yang sering terjadi saat membuat laporan keuanga, entah dilakukan langsung oleh pemilik bisnis maupun akuntan perusahaan. Ada apa saja?



1. Salah Mencatat (Posting)

Inilah kesalahan yang mungkin paling awam dialami oleh seluruh orang yang pernah mengerjakan laporan keuangan : salah posting. Kesalahan pencatatan dapat berupa salah mencatat nominal dan salah mencatat jenis transaksi atau penempatan jenis akun di dalam laporan keuangan. Misalnya, pembelian perlengkapan secara kredit dicatat sebagai pembelian perlengkapan dengan pembayaran tunai.



2. Menghitung HPP dengan Detil

HPP jadi komponen yang akan selalu ada dalam perusahaan sekaligus laporan keuangan. HPP, atau Harga Pokok Penjualan, adalah total biaya yang kamu keluarkan untuk menghasilkan satu unit produk atau jasa. Ketika kamu nggak teliti atau cermat dalam menghitung HPP, kamu nggak akan memiliki laporan keuangan yang akurat. Terlebih lagi, hal ini bisa bikin bisnismu lebih merugi dalam jangka panjang. Hitung lagi seluruh biaya untuk satu produk secara detil agar HPP kamu tepat sehingga laporan keuanganmu semakin akurat dan  berdampak baik untuk bisnismu ke depannya.



3.  Menghitung Biaya Angkut

Salah satu biaya yang harus dihitung dari HPP satu buah produk atau jasa adalah biaya angkut. Nah, seringkali, dalam laporan keuangan, biaya angkut “ditoleransi” atau nggak dimasukkan ke dalam laporan keuangan dalam perhitungan HPP. Ini termasuk kesalahan yang cukup fatal, sebab dengan nggak memasukkan biaya angkut ke dalam perhitungan HPP, total biaya HPP dari satu buah produk atau jasamu nggak akan akurat dan seperti sebelumnya, hal ini akan memengaruhi laporan keuangan dan bisnismu.



4. Keliru Saat Menghitung Persediaan Barang

Pastikan bahwa jumlah persediaan barang dagangan dari perusahaanmu tepat. Coba lakukan penghitungan ulang. Selalu ada saja kemungkinan bahwa persediaan barang dagangan yang ada di gudang ternyata lebih rendah daripada yang ada di laporan, atau sebaliknya. Kalau dibiarkan terus-menerus, hal ini akan menimbulkan kebingungan buat kamu sebagai pemilik bisnis.


5. Laporan Usia Piutang Usaha yang Kacau

Bagi kamu yang menggeluti bisnis perdagangan atau ritel, rasanya nggak mungkin kalau kamu nggak menemui sesuatu yang disebut piutang usaha. Kamu pasti akan mendapati beberapa pelanggan yang membayar dengan mencicil atau per tahap. Karena itu, kamu perlu mencatat setiap piutang usaha yang terjadi di setiap transaksi


Namun, jangan hanya mencatat saja ya! Setiap piutang usaha harus ditagih dan setiap penagihan harus langsung dimasukkan ke dalam pencatatan keuangan. Kalau kamu sering lupa melakukan penagihan, bisa-bisa perusahaanmu kekurangan kas untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Kalau terus-terusan begini, perusahaan bisa tidak berjalan sama sekali atau bahkan bangkrut!


Nah, itu tadi 5 kesalahan yang umumnya dihadapi saat membuat laporan keuangan. Selalu ingat untuk minimalisir setiap kesalahan di atas jika kamu ingin laporan keuanganmu tetap akurat. Laporan keuangan yang akurat adalah panduan kamu untuk mengambil keputusan terbaik buat perusahaanmu.

Share :

Onstock Indonesia

Onstock Indonesia